LOGO

News

Semen Hijau, Inovasi Konstruksi untuk Lingkungan yang Lebih Baik

Semen Hijau, Inovasi Konstruksi untuk Lingkungan yang Lebih Baik

10/06/2022 13:15:00
Semen hijau merupakan inovasi produk semen yang dalam proses produksinya menghasilkan karbon dioksida lebih rendah dari semen konvensional
  • Semen hijau merupakan inovasi produk semen yang dalam proses produksinya menghasilkan karbon dioksida lebih rendah dari semen konvensional

JAKARTA, KOMPAS.com - Semen merupakan salah satu material yang paling penting dan sering digunakan dalam dunia konstruksi.

Semen dikenal sebagai perekat yang kuat dan berfungsi sebagai bahan utama pembuatan beton yang merupakan komponen penting dalam pembuatan fondasi, struktur, jalan, jembatan, jalan raya, hingga bendungan.

Mengingat peran utamanya dalam konstruksi dan pembangunan perkotaan, tingkat produksi semen terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut data dari Earth Institute Universitas Columbia,setiap tahunnya ada 2,55 miliar ton semen yang dihasilkan di seluruh dunia dengan tingkat pertumbuhan mencapai 2,5 persen per tahun.

Meskipun demikian, proses pembuatan semen merupakan penyebab utama terjadinya polusi udara sehingga berdampak buruk bagi lingkungan.

Produksi klinker, bahan utama dalam semen, merupakan sumber utama emisi gas berbahaya, terutama karbon dioksida.

Klinker sendiri terbuat dari campuran batu kapur dan tanah yang dipanaskan pada suhu 1400 derajat celcius.

Setelah proses termal, bahan yang diproses digiling, membentuk zat kental dan padat yang dikenal sebagai klinker. Setelah itu, klinker diampur dengan gypsum sehingga membentuk semen.

Proses produksi klinker sangat intensif energi dan melepaskan limbah gas. Untuk 1 ton semen yang diproduksi, 0,6 hingga 1 ton karbon dioksida dilepaskan.

Selain produksi klinker, ada proses lain dalam pembuatan semen juga menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah tinggi.

Berita selanjutnya