- Dhasar Mangsa Ngarsa berarti membangun masa depan berdasarkan nilai luhur. Diharapkan nantinya JPG akan menjadi pusat budaya di Malioboro.
Mengupas Desain "Dhasar Mangsa Ngarsa", Pemenang Sayembara Pusat Budaya Malioboro
Mengupas Desain "Dhasar Mangsa Ngarsa", Pemenang Sayembara Pusat Budaya Malioboro
18/07/2022 10:14:18

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY Yogyakarta baru saja menggelar sayembara pra-desain Jogja Planning Gallery (JPG).
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa JPG rencananya akan menjadi wajah baru pusat budaya di Malioboro.
Melansir laman resmi Pemprov DIY Yogyakarta, Senin (18/7/2022), juara pertama sayembara diraih oleh peserta 118 yang mengangkat tema Dhasar Mangsa Ngarsa.
Kelompok peserta 118 terdiri dari Haidar Majid Dinutanayo, Rendiarto Agustinus Purwanto, Benedictus Donny Mahardika dan Indira Oditya Sari. Keempatnya berhak memperoleh hadiah sebesar Rp 250 juta.
Dhasar Mangsa Ngarsa berarti membangun masa depan berdasarkan nilai luhur. Terdapat tiga poin dalam karya pre-desain ini, yakni Ing Mbangun Majeng Tuladha, Unggah-ungguhing Laku, dan Lestari-ning Alam.
Ing Mbangun Majeng Tuladha berarti dalam membangun memperhatikan konteks. Sebagai sebuah produk budaya, bangunan ini berusaha menerjemahkan prinsip-prinsip bangunan tradisional.
Selain itu, bangunan juga mengadaptasi arsitektur selaras asli dalam wujud bangunan pada masa sekarang.
Karya ini memadukan arsitektur tradisional, Indis, sekaligus modern dalam fungsi bangunan publik, menjadi bangunan kontekstual dengan penggunaan material lokal serta mengakomodir budaya guyub dengan mewadahi aktifitas publik skala besar.
Sementara Unggah-ungguhing Laku berarti menghargai prinsip yang ada sebagai potensi dan daya tarik Yogyakarta.
Poin kedua ini juga ingin menjadikan Yogyakarta memiliki karakter kuat dan menciptakan sebuah produk kebudayaan yang memegang teguh prinsip serta filosofi kehidupan masyarakat Yogyakarta.