KOMPAS.com - Ular piton dan anaconda adalah dua jenis ular yang sangat besar dan terkenal akan kekuatan lilitannya. Kedua ular ini tidak berbisa dan membunuh mangsanya dengan melilitnya sampai mati lemas. Bentuk dan kekuatan keduanya sering membuat ular piton dan anaconda sulit dibedakan. Artikel ini akan membantu kamu membedakan keduanya.

Perbedaan ular piton dan anaconda

Hal pertama yang bisa membedakan keduanya adalah tempat tinggal dan persebaran. Ular piton, atau di Indonesia lebih sering dikenal dengan ular sanca, banyak ditemukan di Asia, Afrika, dan Australia. Sedangkan anaconda hanya ditemukan di Amerika Selatan.

Perbedaan mengenai fitur fisik dan karakter keduanya dijelaskan melalui tabel berikut ini:

Dari tabel tersebut terlihat bahwa salah satu yang signifikan adalah bobot tubuh dan tempat ular ini bersembunyi. Piton atau ular sanca lebih panjang namun lebih ramping, sedangkan anaconda lebih tebal dan pendek.

Piton lebih banyak ditemukan di darat dan aktif di malam hari, sementara anaconda aktif baik di darat dan di dalam air. Piton banyak ditemukan di dalam air sungai-sungai besar di Amerika Selatan.

Piton vs Anaconda, siapa yang menang?

Jika kedua ular ini dipertemukan, anaconda jelas akan memenangkan pertarungan. Keduanya memang memiliki banyak kesamaan dalam menyerang. Namun, perbedaan kunci justru ada di bobot dan gigitan anaconda.

Anaconda memiliki bobot yang lebih berat daripada piton sehingga menjadi momentum bagus untuk mengontrol kekuatan yang ular piton miliki. Selain itu, ular anaconda memiliki gigitan yang kuat dan cepat untuk membuat piton tidak berdaya dan akan mati dalam lilitan anaconda.