- Sejumlah pihak mengeklaim tidak ada kesalahan prosedur dalam penimbunan beras rusak bantuan presiden. Beras pengganti disebut telah disalurkan.
Teka-teki Timbunan Sembako Bantuan Presiden dan Tanda Tanya Soal Penggantian Beras Rusak
Teka-teki Timbunan Sembako Bantuan Presiden dan Tanda Tanya Soal Penggantian Beras Rusak
02/08/2022 18:10:07

JAKARTA, KOMPAS.com - Timbunan sembako bantuan presiden ditemukan warga setempat di sebuah lahan kosong di Jalan Tugu Jaya Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, masih menyisakan sejumlah pertanyaan.
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya pun memanggil pihak sejumlah pihak untuk mengklarifikasi temuan itu, di antaranya Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Urusan Logistik (Bulog), dan penyedia jasa ekspedisi JNE Express.
Kendati ada pengakuan kerusakan beras, pihak-pihak tersebut mengeklaim tidak ada yang salah dari penimbunan sembako yang semula akan disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Perusahaan ekspedisi JNE Express menjelaskan mengapa sembako bantuan presiden bisa rusak hingga dikubur di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok.
Dalam keterangan yang disampaikan kepada kepolisian, JNE Express menyebut sembako itu rusak karena terkena hujan saat proses pengambilan beras di gudang.
"Saat pengambilan beras di gudang Pulogadung ini mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras. Sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin (1/8/2022).
Kepada penyidik, pihak JNE Express mengaku bekerja sama dengan PT DNR selaku pemenang tender program Bansos Presiden RI.
JNE bertugas mengantarkan paket sembako dari Kementerian Sosial tersebut ke penerima manfaat secara door to door sesuai data dari pihak PT DNR.
Atas dasar itu, pihak JNE pun merasa bertanggung jawab untuk mengganti rugi paket sembako rusak tersebut dengan barang yang baru.