- Apa perbedaan kereta eksekutif A dan AA? Ternyata, berikut penjelasan PT KAI.
20/09/2022 12:08:00

KOMPAS.com - Perbedaan kereta eksekutif A dan AA adalah salah satu hal yang masih banyak ditanyakan oleh para penumpang kereta api.
Untuk diketahui, ada beberapa kelas kereta api jarak jauh, termasuk eksekutif. Dari kelas ini, terdapat beberapa subclass atau sub kelas, seperti eksekutif yang punya kode A dan AA.
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan, meski terdapat perbedaan pada kode huruf, fasilitas kereta eksekutif yang diterima tetap sama.
"Sub kelas ini sebenernya secara fasilitas sama, karena gerbongnya jadi satu tempat. Memang di gerbong eksekutif kita bagi jadi beberapa subclass yaitu A, H, I, J, X, AA," ujar Joni saat ditemui Kompas.com di JCC, Jakarta, Minggu (18/09/2022).
Ia menjelaskan, perbedaan dari sub-sub kelas tersebut hanya dari segi harga.
Pembagian sub kelas sengaja dilakukan oleh internal PT KAI agar terdapat variasi tarif dan penumpang bisa lebih fleksibel memilih kursi.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, perbedaan kode sub kelas kereta hanya dari harganya, bukan fasilitas.
"Sub kelas AA memiliki tarif paling tinggi, sedangkan sub kelas J biasanya untuk tarif terendah," terang Joni.
Sebagai contoh, Kompas.com melihat salah satu layanan penyedia tiket kereta online, dengan rute Jakarta menuju Malang untuk keberangkatan hari Jumat (23/09/2022).
Untuk kereta Jayabaya eksekutif (AA) yang berangkat pukul 16:45 WIB, biayanya Rp 540.000.
Pada waktu yang sama, kereta Jayabaya eksekutif (A) memiliki harga Rp 485.000. Eksekutif (H) Rp 445.000, eksekutif (I) Rp 405.000, dan eksekutif (J) Rp 385.000.
Joni menerangkan, kode sub kelas kereta juga merupakan tarif batas atas dan tarif batas bawah, sehingga ada variasinya.
Dengan variasi harga ini, penumpang bisa memiliki lebih banyak pilihan.
"Biasanya bisa pemesanan H-30 hari sekarang, jadi kalau pelanggan pesan dari jauh-jauh hari, tentu mereka akan lebih banyak pilihan. Jadi kami mendorong pelanggan untuk memesan lebih awal," tutur dia.
Sebab, kata Joni, jika calon penumpang melakukan pemesanan menjelang keberangkatan, tentu pilihan sub kelas akan semakin sedikit.
Adapun penerapan sub kelas tidak sama pada setiap kereta api. Bisa jadi pada satu kelas hanya terdapat satu sub kelas, sedangkan pada kelas lainnya terdapat beberapa sub kelas.