- Dampak dari racun kelabang sangat bervariasi tergantung jumlah bisa yang disuntikkan ke dalam kulit. Begini penanganan pertama saat digigit kelabang.
06/10/2022 05:05:00

KOMPAS.com - Digigit kelabang bisa menimbulkan sensasi menyakitkan. Meski cenderung tidak berbahaya, namun rasa sakit digigit kelabang terasa sangat mengganggu.
Kelabang atau lipan merupakan serangga karnivora. Mereka menggunakan bisa untuk melumpuhkan mangsanya seperti serangga lain atau cacing.
Serangga yang satu ini sebetulnya tidak agresif terhadap manusia, namun mereka bisa saja menggigit seseorang jika merasa terancam atau tidak sengaja terinjak.
Gejala akibat digigit kelabang

Semua jenis kelabang menggunakan racun atau bisa untuk membunuh mangsanya. Serangga yang satu ini bisa tumbuh dan memanjang sampai 7 inchi atau sekitar 17 cm.
Beberapa di antaranya, terlebih pada serangga liar yang hidup di hutan tropis, panjangnya bisa melebihi ukuran tersebut.
Mereka sangat mudah ditemui di tempat yang gelap, lembap dan beriklim basah. Tak heran jika kelabang sering dijumpai di kamar mandi, taman atau area perkebunan.
Kelabang dapat menggigit dengan cara menusukkan cakarnya melalui kaki runcing yang terletak di segmen tubuh pertama.
Gigitan dari kelabang dapat dengan mudah dikenali karena biasanya ditandai dengan dua tanda tusukan di mana mereka menyuntikkan racun ke dalam kulit.
Area gigitan pun biasanya dapat berubah warna menjadi merah atau membengkak. Meski gigitan kelabang jarang menyebabkan komplikasi kesehatan pada manusia dan biasanya tidak berakibat fatal.