KOMPAS.com - Sailfish dikenal sebagai ikan tercepat di dunia. Ikan tersebut bisa berenang di lautan dengan kecepatan mencapai 110 km/jam.

Sayangnya, sedikit yang diketahui tentang bagaimana cara ikan ini berburu mangsanya.

Namun, kini berkat para peneliti di Guy Harvey Research Institute (GHRI) Nova Southeastern University, untuk pertama kalinya perilaku ikan sailfish saat berburu mulai terungkap.

Dikutip dari Science Daily, Senin (20/2/2023) peneliti merancang penanda elektronik baru yang menggabungkan sensor berteknologi tinggi dan kamera video.

Penelitian dengan menggunakan penanda tersebut kemudian dilakukan di lepas pantai yang merupakan salah satu lokasi pemancingan utama di dunia, Tropic Star Lodge, di barat daya Panama.

"Sebagian besar waktu mereka digunakan untuk menyelam bolak-balik antara permukaan dan lapisan termoklin, di mana air menjadi dingin," kata Ryan Logan, penulis utama studi.

"Termoklin dapat memusatkan mangsa yang tidak ingin masuk ke air dingin, jadi sepertinya ikan sailfish menggunakan untuk keuntungannya," imbuhnya.

Ikan sailfish dikenal karena sirip punggungnya yang besar dan paruh depan yang memanjang yang memberi mereka senjata seperti pedang bawaan untuk berburu.

Pengembara lautan terbuka ini dapat melakukan perjalanan sendiri atau berkelompok.

Perburuan sailfish sendiri telah diamati beberapa kali oleh fotografer satwa liar karena sering terjadi pula di permukaan laut yang mudah dijangkau oleh mata manusia.

Namun ketika mereka tidak terlibat dalam perburuan kelompok, ikan dianggap hidup menyendiri.

Hasil pengamatan pada ikan tercepat di dunia

Sailfish memiliki beberapa fitur unik lainnya yang membedakan mereka dari banyak kelompok ikan lainnya.

Misalnya, ikan tercepat ini dapat menjaga mata dan otak mereka lebih hangat daripada air di sekitarnya yang memberi mereka keunggulan dibandingkan mangsanya saat berburu di air yang lebih dingin atau remang-remang.