LOGO

News

Dibangun Rp 21 Miliar, Intip Desain Rusun Lansia Gorontalo

Dibangun Rp 21 Miliar, Intip Desain Rusun Lansia Gorontalo

04/03/2023 08:00:00
Rusun Lansia Gorontalo dibangun satu tower setinggi tiga lantai.
  • Rusun Lansia Gorontalo dibangun satu tower setinggi tiga lantai.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui pembangunan rumah susun (rusun).

Mengutip informasi resmi dari laman Kementerian PUPR pada Sabtu (04/03/2022), salah satu rusun yang dalam tahap konstruksi adalah Rusun Lansia di Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Saat ini progres fisik pekerjaan Rusun Lansia Gorontalo telah mencapai 29,38 persen dengan target selesai pada 25 Mei 2023.

Rusun tersebut dibangun satu tower setinggi tiga lantai dengan jumlah hunian 76 unit tipe 24.

Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN sebesar Rp 21 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Anindiyaguna.

Desain Rusun Lansia Gorontalo.Dok. Kementerian PUPR Desain Rusun Lansia Gorontalo.
Nantinya, rusun ini akan dilengkapi dengan ketersediaan air bersih, listrik serta meubelair, seperti tempat tidur, lemari, kursi, dan meja sebagai prasarana pendukung.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, pembangunan rusun baru ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak.

"Kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujarnya.

Desain Rusun Lansia Gorontalo.Dok. Kementerian PUPR Desain Rusun Lansia Gorontalo.
Untuk diketahui, Kementerian PUPR akan membangun sebanyak 5.379 unit rusun dengan anggaran senilai Rp 2.002 triliun pada tahun 2023.

Rusun yang dibangun tidak hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga mendukung asrama bagi mahasiswa, santri di pondok pesantren, termasuk untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Desain Rusun Lansia Gorontalo.Dok. Kementerian PUPR Desain Rusun Lansia Gorontalo.
Selain pembangunan rusun baru, juga digunakan untuk melanjutkan pembangunan 22 tower hunian pekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), serta program Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR) sebanyak 59 tower.

Kegiatan OPOR dilaksanakan untuk melengkapi kebutuhan inventaris, mempertahankan kemanfaatan, mengembalikan fungsi rusun yang terbangun agar dapat segera terhuni dan diserahterimakan pengelolaannya.

Berita selanjutnya