LOGO

News

Megan Domani dan Farhan Rasyid Beber Beda Kisah Cinta-Benci di 'My Love My Enemy', Mirip Drakor?

Megan Domani dan Farhan Rasyid Beber Beda Kisah Cinta-Benci di 'My Love My Enemy', Mirip Drakor?

07/12/2021 15:27:27
Sinetron terbaru SCTV, 'My Love My Enemy' menghadirkan kisah benci jadi cinta ala Megan Domani dan Farhan Rasyid yang anti mainstream. Benarkah sinetron ini sudah hampir mirip dengan drama Korea?
  • Sinetron terbaru SCTV, 'My Love My Enemy' menghadirkan kisah benci jadi cinta ala Megan Domani dan Farhan Rasyid yang anti mainstream. Benarkah sinetron ini sudah hampir mirip dengan drama Korea?

WowKeren - Megan Domani dan Farhan Rasyid akan menyapa pemirsa dengan sinetron terbaru SCTV yang berjudul "My Love My Enemy". Serial yang sudah lebih dulu rilis di Video dan sudah ditonton 5 juta kali ini akan tayang setiap hari pukul 19.45 WIB.

Megan Domani memerankan Rani, seorang siswi SMA yang periang, penyayang namun tetap tegas dan juga pemberani. Di sekolah barunya, ia bertemu dengan Ilham yang diperankan oleh Farhan Rasyid. Farhan sendiri adalah siswa yang jahil, sedikit bad boy, namun sangat pintar dan manja di depan orangtuanya.

Dengan formula benci jadi cinta sudah sangat umum di sinetron, Megan Domani dan Farhan Rasyid mengungkapkan perbedaan "My Love My Enemy" dibanding dengan yang lain. Sinetron ini menjanjikan kisah yang segar dan ringan untuk disimak.

"Karena mungkin ceritanya fresh dan light, karena udah banyak cerita kayak gini yang membedakan ya ini ingin menonjolkan keluarga yang sama-sama nggak suka, teman-teman yang tidak mendukung," kata Megan Domani di jumpa pers online SCTV yang diikuti WowKeren pada Jumat (3/12). "Udah mulai cinta jadi musuhan lagi karena tidak disetujui.

Baik Megan dan Farhan sama-sama sepakat bahwa kisah di "My Love My Enemy" sangat dekat dengan pemirsa. Bahkan banyak dari kenalan mereka yang menonton berkomentar pernah mengalami hal-hal yang sama dengan Rani dan Ilham.

"Mungkin yg membedakan menurutku pribadi tuh karena ceritanya itu kan bisa dibilang ringan-ringan gak ringan. Cuman kalau dibilang ringan nggak, berat juga nggak. Kayak kehidupan sehari-hari aja. Dibumbuin yang wajar-wajar aja tanpa suatu yang berlebihan. Konfliknya relate sama kehidupan zaman sekarang," terang Farhan Rasyid.

Selain dari sisi ceritanya, "My Love My Enemy" hanya terdiri dari 28 episode dan menurut para pemain utama jumlah itu relatif cukup singkat untuk ukuran sinetron Indonesia. Mengenai adanya kemiripan dengan drama Korea, menurut Megan belum bisa disandingkan. Namun dengan formula penanganan proses produksi yang berbeda, ia berharap ada proyek yang bisa mendekati kualitas drakor.

"Sistemnya kita tuh. Kita tuh sinetron, kita syutingnya cuma 28 episode, itu singkat ya untuk sinetron. Tapi aku seneng ya treatment-nya seperti jumlah episodenya, pengambilan gambarnya yang beda, ceritanya juga bisa lebih padat. Kita berharapnya mencapai seperti drakor," jelas Megan Domani.

  BACA JUGA...

Farhan Rasyid menambahkan, "Tambahan dari aku mungkin, aku berharap banget bisa ada ke depannya ada projek yang kaya drama korea gitu loh. Yang jelas awalan dan endingnya seperti itu."

Terkait dengan kesuksesan "My Love My Enemy" di Video, Megan dan Farhan sama-sama terbebani karena belum bisa memprediksi reaksi pemirsa yang menonton dari televisi. Khususnya untuk Farhan yang notabene baru dua kali bermain di sinetron.

Pasalnya di platform streaming Video, "My Love, My Enemy" sudah ditonton 5 juta kali. Sehingga mereka penasaran apakah penerimaan pemirsa di televisi akan bisa melampaui di aplikasi streaming online.

Soal kemiripan dengan karakternya, Megan mengaku tidak segalak karaker Rani dan akan menjauhi orang yang tidak disukai sehingga adik Brian Domani itu belum pernah merasakan benci jadi cinta. Sedangkan Farhan merasa mirip sekali dengan karakter Ilham yang jahil dan manja, meski begitu ia belum pernah merasakan pengalaman yang sama dengan perannya.

Dengan karakter yang mirip dengan kepribadian aslinya, Megan dan Farhan mengaku lebih menemukan tantangan ketika melakukan suatu adegan. Karena pada dasarnya sinetron tersebut memuat cerita di kehidupan sehari-hari, jadi lebih membutuhkan detail dalam mewujudkan emosi yang pas.

"Nggak semenantang itu, tapi kayak keseharian kita pun nggak mulus-mulus aja. Ada kehilangan temen, kehilangan orangtua, berantem. Jadi tantangan tuh di per adegannya, bukan karakternya. Itu kan yang kita alami tiap hari nggak mungkin seneng-seneng terus," ujar Megan Domani.

Ternyata, Farhan dan Megan hanya memerlukan waktu singkat untuk mendalami karakter. Namun keduanya sama-sama terbantu dengan banyak mengobrol. Usut punya usut, dari obrolan mereka juga belajar caranya membangun chemistry satu sama lain.

"Kita diberi waktu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Cuman kayak yang aku bilang tadi Megan itu orang yang menyenangkan jadi aku sering sharing soal karakter sama dia. Jadi kayak sering membahas soal karakter membahas dengan Megan supaya bisa dapet point of view (sudut pandang) dari orang lain," beber Farhan.

Berita selanjutnya