- Sebanyak 16 persen dari 4.360 roket Gaza diduga gagal mencapai Israel selama perang 11 hari. Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri, mengeklaim...
Klaim itu disampaikan editor pertahanan dan keamanan The Mirror, Chris Hughes, yang melaporkan dari Tel Aviv.
Baca juga: Iran Sesumber Jadi Salah Satu Kekuatan Rudal Top Dunia
Baca Juga:
Menurutnya, sabotase itu menyebabkan 20 persen roket Hamas gagal meledak dengan benar. Hughes mengatakan mata-mata Israel diduga kuat telah "menjangkiti" ratusan roket sebelum ditembakkan dari Gaza.
Sumber senior intelijen Barat mengatakan operasi Mossad kemungkinan menargetkan roket-roket Hamas karena persenjataan itu diselundupkan dalam beberapa bagian dari Iran ke Gaza.
Klaim tersebut dibuat hari Minggu ketika Israel dan Gaza memasuki hari ketiga dari gencatan senjata. Gencatan senjata yang disepakati kedua pihak berlaku mulai pukul 02.00 dini hari pada Jumat pekan lalu setalah 11 hari pertempuran berdarah.
Selama pertempuran itu, 248 warga Palestina di Jalur Gaza tewas. Di Israel, 12 orang tewas.
Hampir 2.000 warga Palestina dan ratusan warga Israel terluka.
Hughes, dalam laporannya, mengatakan sejumlah roket buatan Iran gagal ditembakkan dari Gaza atau gagal mencapai perbatasan Israel.
Sebanyak 16 persen dari 4.360 roket diduga gagal mencapai Israel selama 11 hari saling serang rudal lintas perbatasan antara kedua belah pihak.
Lebih lanjut, menurut laporan tersebut, ada 680 kasusmisfire—diklaim militer Israel telah menyebabkan beberapa kematian warga sipil di Gaza—yang berarti sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel menghancurkan 90 persen roket dan rudal Hamas yang masuk.
Mata-mata Zionis, menurut sumber yang dikutip The Mirror, kemungkinan telah merusak sistem panduan, motor, hulu ledak, atau bahan peledak di dalam roket Hamas.
"Israel mungkin memiliki kemampuan spionase yang paling tajam di dunia. Komunitas intelijennya telah melakukan beberapa operasi menakjubkan jauh di dalam wilayah musuh, termasuk membunuh ilmuwan Iran," kata sumber tersebut.