- Pedagang Pusat Grosir Cililitan (PGC) mengungkapkan, pembatasan jam operasional untuk pelanggan dan pedagang kurang tepat sehingga bisnis tidak berjalan. Sejak...
"Sejak 31 Juli, kami sudah diperkenankan buka, dengan mengikuti aturan yang ada, seperti pembatasan jam operasional untuk pelanggan dan pedagang," ujar General Manager, Akub kepada MNC Portal.
Baca Juga: Mall PGC Cililitan Tutup Selama PPKM Darurat, Tukang Service Ponsel Turun ke Jalan
Namun kebijakan tersebut dinilai kurang membantu para pedagang untuk tetap menjalankan bisnisnya, seperti yang dirasakan oleh Romianto, pedagang telepon selular.
Menurutnya, jam-jam yang dibatasi tersebut sebenarnya bukan lah waktu yang tepat untuk masyarakat berkunjung ke PGC. Romianto mengutarakan, jam-jam ramai pengunjung di PGC justru di bawah jam 15.00, waktu yang sudah tidak diperbolehkan untuk berjualan.
"Kalau sekarang kan jam 10.00 sampai jam 15.00, jadi kurang ideal sih jam-jam itu untuk berjualan, jadi harapannya sih jam operasional itu sampai sore. Untuk jam buka, tidak apa lah lebih siang lagi," Ujar Romianto.
Romi mengakui, semenjak dibukanya PGC sejak 31 Juli lalu hingga saat ini belum ada peningkatan sama sekali. Karena menurutnya jam tersebut bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan ekonomi masyarakat.
"Tapi kalau bukanya jam 12 sampai 6 sore mungkin ada yang datang, karena jam bukanya salah menurut kita pedagang. Kita tahu lah, orang itu pulang kerja jam berapa, pengennya keluar itu jam berapa, pastikan sore orang pengen keluar rumah itu, kalau siang itu kan panas," ungkapnya.
Baca Juga: Pedagang PGC Kena Imbas PPKM Darurat, Asen: Enggak Tegas Sih dari Awal
Untuk mensiasati hal ini, Romi membuka toko lain dan mengharapkan penjualan pada pelanggan tetapnya di luar PGC untuk membantu menutupi bayar sewa kios yang harus dibayar setiap bulannya.
"Buka jam 1 tidak apa deh, yang penting bisa buka sampai malam, kalau buka jam 1 atau jam 3 sore, ya tidak masuk lah hitung-hitungan kita pedagang. Kalau sekarang sih kita mengharapkan tetap aja sih, ya cuma kan pelanggan tetap gak selalu beli juga," tutupnya.
(akr)