- PT FKS Multi Agro Tbk tengah membangun pusat penelitian dan pengembangan tempe bertaraf internasional, Tempe Park, di Jawa Barat dengan area seluas 5,8 ha. PT FKS...
Project Manager Tempe Park Hairudin Ali mengatakan, inisiatif ini tentu saja tidak semata-mata untuk melestarikan budaya tempe, namun juga memiliki misi menjadi salah satu pusat pelatihan terpadu. Terbuka baik untuk para perajin tempe yang sudah memulai maupun bagi mereka yang baru ingin merintis, Hairudin menargetkan lebih dari 100.000 perajin tempe akan bergabung dari seluruh Indonesia melalui Tempe Park ini.
Baca Juga: Tinggi Protein, Tempe Bermanfaat Tingkatkan Imunitas
"Kami berharap dapat ikut serta memajukan kesejahteraan para pengrajin Tempe dan juga meningkatkan kualitas produksi tempe dari segi rasa, kebersihan, keamanan dan juga inovasi lain yang berkesinambungan dan bertanggung jawab," kata Hairudin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9/2021).
Hairudin yang juga menjabat New Product Development Head di FKS Multi Agro Tbk ini menjelaskan, dukungan perusahaan untuk suksesnya perkembangan tempe dan kesejahteraan para perajinnya, tidak hanya secara ekonomi dan sosial, namun juga demi melestarikan budaya dan produk kebanggaan Indonesia di kancah global. FKS adalah salah satu perusahaan yang mendistribusikan kacang kedelai di Indonesia sejak tahun 2011.
"Hal ini karena kacang kedelai merupakan salah satu sumber minyak dan protein yang paling penting di dunia, dengan salah satu produk olahannya, yaitu tempe, yang di era pandemi ini semakin melejit dan bahkan seringkali disebut sebagai Superfood karena kandungan gizinya yang sangat tinggi,” paparnya.
Dia mengatakan, pembangunan Tempe Park ini rencananya akan diselesaikan secara bertahap dengan pembangunan tahap pertama yang diharapkan selesai di penghujung tahun 2021 dan sekaligus membuka lahan-lahan pekerjaan baru terlebih bagi penduduk di kawasan sekitar Tempe Park.
Baca Juga: Kelabui Taliban, Tentara SAS Menyamar Wanita dengan Burqa
Salah satu pendiri Indonesia Tempe Movement Wida Winarno yang sudah bergelut di industri tempe baik secara produksi maupun penelitian selama puluhan tahun, menyatakan sangat bangga dapat membantu memperkenalkan tempe ke banyak penjuru dunia sebagai salah satu identitas kebanggaan Indonesia.
Bahkan, tempe pun semakin merajalela di seluruh penjuru dunia melalui berbagai kreasi menarik olahan produknya, yang kerap kali juga dikenal sebagai makanan pengganti daging untuk para flexitarian dan vegetarian, mulai dari makanan ringan seperti keripik hingga makanan berat ala barat seperti steak.
"Tempe yang diproduksi di Indonesia pun kualitas hasilnya pasti berbeda dibanding negara lain karena faktor geografis sangat berpengaruh atas proses dan hasil produksinya," katanya.
(fai)