LOGO

News

Lee Yoo Mi, Park Ji Hu, Yoon Chan Young, Cho Yi Hyun, & Lomon Bahas Kesuksesan Serial “All Of Us Are Dead”

Lee Yoo Mi, Park Ji Hu, Yoon Chan Young, Cho Yi Hyun, & Lomon Bahas Kesuksesan Serial “All Of Us Are Dead”

02/02/2022 03:59:03
Para pemain serial “All of Us Are Dead” berpose dalam majalah Cosmopolitan Korea!
  • Para pemain serial “All of Us Are Dead” berpose dalam majalah Cosmopolitan Korea!

Para pemain serial “All of Us Are Dead” berpose dalam majalah Cosmopolitan Korea!

“All of Us Are Dead” adalah serial Netflix tentang sekumpulan siswa SMA yang menunggu untuk diselamatkan setelah terjadi serangan zombi di sekolah mereka. Hanya dalam sehari setelah perilisan pada 28 Januari, program ini melesat ke No. 1 chart Netflix di 25 negara di seluruh dunia.

Pemotretan ini menampilkan para pemain yakni Park Ji Hu, Yoon Chan Young, Cho Yi Hyun, Lomon, dan Lee Yoo Mi. Dalam wawacaranya, mereka membahas tentang audisi, karakter, kesuksesan global dan lainnya.

Lee Yoo Mi membagi, “Dalam audisi pertamaku, aku kira aku gagal karena aku banyak lupa dialog. Kemudian aku bertanya kepada sutradara mengapa beliau memilihku untuk bermain sebagai Na Yeon dan katanya beliau menonton trailer filmku ‘Young Adult Matters’. Citra dan (karakter) Se Jin dari film ‘Park Hwa Young’ pastinya mudah diingat.”

Park Ji Hu menambahkan, “Sejujurnya, sutradara mengirimkan pesan kepadaku. Beliau mengirimkan pesan puitis untukku dan berkata bahwa aku menarik perhatiannya karena aku terasa seperti anak-anak yang riang, pemberani, dan seperti samudera yang tidak bisa basah karena hujan. Aku tersentuh. Walaupun beliau menambahkan, ‘Tapi kau bukan anak-anak lagi.’ Aku berusia 20 tahun (usia Korea) tahun ini.”

Yoo Chan Young menimpali, “Ah! Beliau berkata hal yang sama kepadaku!” Ia menunjukkan, “Sebelum kami memulai proyek ini, beliau menuliskan ‘Jangan basah karena hujan. Carpe Diem’ lewat sebuah catatan kepadaku, jadi aku menjadikannya latar ponselku.”

Cho Yi Hyun menjelaskan, “Dalam sebuah meeting, (sutradara) bertanya genre apa yang ingin aku coba. Sebelum aku syuting ‘Hospital Playlist’, kebanyakan aku memainkan peran yang berlumuran darah, keringat, dan air mata, jadi aku berkata, ‘Aku ingin mencoba sesuatu yang kalem. Aku ingin berhenti berurusan dengan darah, keringat, dan air mata.’ Beliau menjawab, ‘Wah bagaimana, ya? Ini proyek zombi.’” Ia melanjutkan, “Untungnya, aku sangat suka zombi. Kalau aku harus menumpahkan darah secara ambigu, mungkin aku juga menumpahkannya dengan terburu-buru. Menangis juga bisa terlihat keren.”

Para pemain juga membagi bahwa The cast also shared bahwa zombi cepat dalam cerita zombi Korea adalah apa yang menurut mereka menarik penonton global. Cho Yi Hyun berbagi bahwa mereka semua harus berlatih di sekolah aksi untuk alasan ini dan menjelaskan, “Bahkan jika kami tidak memiliki adegan aksi untuk bertarung dengan zombi, kami membutuhkan banyak stamina hanya untuk melarikan diri dari mereka.”

Saat ditanya tentang pesona unik “All of Us Are Dead”, Yoo Chan Young menjawab, “Saat syuting ‘All of Us Are Dead’, aku melewati sekolah lamaku dan aku tiba-tiba terpikir, ‘Wow… bagaimana aku bisa bertahan hidup kalau ada zombi di sini?’ Namun, ‘All of Us Are Dead’ adalah drama yang mampu menangkap situasi itu. Terdengar seru, kan?”

Lomon menambah, “Lebih dari segalanya, ada drama di ‘All of Us Are Dead’. Selain zombi, drama ini mampu menarik hubungan persahabatan dan cinta di antara teman-teman.”

Sebagai drama yang diangkat dari webtoon yang dirilis 13 tahun lalu, para pemain mendeskripsikan perbedaan antara keduanya. Lomon membagi, “Kami berusaha sangat keras untuk berakting seperti siswa SMA yang modern di Korea. Dibandingkan 13 tahun lalu saat webtoon dibuat, budaya siswa SMA sekarang sudah berbeda. Kami memasukkan banyak improvisasi yang sesuai dengan siswa SMA di Korea saat ini.”

Di tengah situasi menegangkan yang mengharuskan para siswa untuk bekerja bersama, Lee Yoo Mi memerankan Na Yeon yang jahat dan tidak ramah, setelah sebelumnya mendapatkan banyak cinta untuk perannya sebagai Ji Young yang manis di “Squid Game”.

Lee Yoo Mi menjelaskan alasannya mengapa ia masih tidak bisa membenci Na Yeon, berkata, “Na Yeon adalah seseorang yang sangat setia dengan emosi yang dia rasakan. Namun, di sisi lain, karena dia yang paling manusiawi, jika kalian memikirkannya lagi, ada beberapa aspek yang bisa dipahami tentang mengapa Na Yeon bertindak seperti itu.”

Yoo Chan Young menimpali, “Meskipun kepribadian Na Yeon sedikit aneh, dia tidak mengatakan apa pun yang tidak benar. Dalam kehidupan nyata, kalian membutuhkan seseorang seperti itu.”

Sambil tertawa, Lee Yoo Mi membela kepribadian Na Yeon dan menambahkan, “Dia tak punya pilihan lain selain terburu-buru karena dia harus bertahan hidup. Keinginannya untuk hidup diekspresikan dengan cara yang berbeda. Na Yeon melakukan apa yang dia bisa karena dia manusia. Itu sebabnya aku pikir orang merasa kasihan (karenanya). Jika dia benar-benar jahat, itu berarti aku bertindak dengan baik, kan? Jika aku dibenci, aku akan berpikir bahwa aku melakukannya sebaik jumlah kebencian yang aku terima. Tidak apa-apa jika kalian membenci dan tidak apa-apa jika kalian mengasihani dia.”

Tentang kesuksesan drama ini, para pemain ditanya siapa saja selebriti mana yang mereka harap memperhatikan mereka. Saat Lee Yoo Mi melihat akun media sosialnya meroket setelah “Squid Game”, dia menjelaskan bahwa dia paling ingin di-follow oleh Chun Woo Hee.

Park Ji Hu memilih Timothée Chalamet sementara Cho Yi Hyun memilih Zendaya. Yoo Chan Young memilih pesepakbola Son Heung Min dan menambahkan, “Pernah, (pesepakbola) Dele Alli mengunggah cuplikan adegan ‘Squid Game’ dengan Lee Yoo Mi di media sosial. Kalian tak tahu betapa irinya aku.” Terakhir, Lomon memilih bahwa dirinya ingin berteman dekat dengan rapper Drake dan berharap untuk di-follow Lee Byung Hun.

Mengenai suasana di lokasi syuting, Cho Yi Hyun berkomentar, “Kami sudah dekat sebelum syuting dimulai. Kami sering bertemu di kantor sutradara untuk rapat, tetapi beliau memberikan banyak kesempatan bagi kami untuk tumbuh lebih dekat dengan menyuruh kami bermain game dan hang out bersama tanpa melihat naskahnya. Kami juga menghadiri sekolah aksi bersama selama beberapa bulan dan akan pergi makan dan ke kafe ketika kami selesai. Sebagai hasilnya, kami dapat berbicara tentang banyak hal tentang akting dan menunjukkan sinergi yang baik.”

Berita selanjutnya