- Di sini ada beef lamian autentik Lanzhou, China yang lezat. Semua bahan yang digunakan merupakan bahan halal. Sluurp!
20/02/2019 12:07:17

Jakarta - Ada banyak restoran di sepanjang jalan Muara Karang Raya, Jakarta Utara. Dari semua restoran yang ada, Lanzhou Beef Ramen China jadi pusat perhatian lantaran sajikan lamian halal.
Sesuai namanya, lamian ini merupakan lamian khas Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, Barat Laut China. Ada banyak warga muslim China yang tinggal di kota itu sehingga semua sajian yang ada di sana rata-rata dibuat dengan bahan-bahan yang halal.
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiBegitupun dengan restoran Lanzhou Beef Ramen China ini. Restorannya menempati ruko empat lantai. Tapi hanya satu lantai yang digunakan sebagai ruang santap sehingga bisa menampung pelanggan dalam jumlah tak begitu banyak.
Tapi begitu masuk, Anda akan disambut dengan aroma gurih kaldu sapi dan atraksi para pembuat mie yang memakai tangan. Sebab bagian ujung restoran dijadikan 'open kitchen' kecil.
Melihat menunya, di sini tersedia ragam sajian khas Lanzhou. Namun andalannya tentu lamian. Ada dua jenis mie yang bisa Anda pilih, hand pulled noodle dan slice noodle.
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiHand pulled noodle merupakan mie panjang mulur biasa yang dalam pembuatannya ditarik-tarik dengan tangan. Sedangkan slice noodle merupakan adonan mie yang diiris sehingga bentuknya lebih lebar dan pipih serta pendek.
Kuahnya sendiri ada tiga macam, Hand Pulled Noodle Soup with Beef, Braised Beef Noodle, dan Beef Slice Noodle. Tapi ada juga pilihan menu lain berupa Fried Noodle with Beef, Beef Cold Noodles, Xinjiang Saute Spicy Chicken hingga ragam pilihan steam rice, sate kambing, dan sayuran.
Kamipun tertarik mencicip lamian kuahnya dan memesan Braised Beef Noodle dan Beef Slice Noodle. Tak perlu menunggu terlalu lama, kedua menu itu tersaji dengan asap mengepul.
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiHmmm.. gurih kaldu dengan rempah ringan tercium begitu kedua lamian itu datang. Untuk Braised Beef Noodle (Rp 60.000), mie yang digunakan ialah hand pulled noodle. Kuahnya berwarna cokelat dengan semburat minyak tipis di permukaan kuah. Isiannya berupa oseng daging sapi plus cincangan wortel dadu serta potongan lobak putih.
Karena mienya dibuat usai dipesan, lamian di sini mulur kenyal dan segar. Sluurp! Kuah kaldu sapinya gurih dan terselip rasa jahe. Pas sekali diseruput dengan oseng daging yang lembut namun tak terlalu gurih berbumbu.
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiRasanya makin enak usai diberi sambal minyak berwarna hitam yang tak terlalu pedas namun justu menambah rasa gurih sedap. Mantap!
Beef Slice Noodle (Rp 50.000), berupa mie yang lebih lebar dan pipih. Kuahnya pun berbeda dengan lamien kuah sebelumnya. Menu berisi irisan daging sapi rebus, potongan lobak putih, dan pokcoy mini ini memiliki kuah yang bening kecokelatan.
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiRasanya lebih berempah dengan rasa jahe dan daun ketumbar yang cukup dominan. Irisan mienya yang lebar tetap mulur dan kenyal. Kuahnya sendiri akan lebih nikmat jika diseruput dengan irisan daging sapi rebus yang lembut berserat.
Terakhir, kami mencoba menu andalan lain berupa sate kambing. Di sini, sate kambing bisa dibeli per tusuk. Satu tusuknya dibanderol seharga Rp 10.000. Daging kambingnya dibalut rempah dan dipanggang di atas panggangan arang sehingga aromanya wangi menggoda.
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiTerlihat biasa memang. Tapi sate ini punya aroma kapulaga yang khas serta bumbu rempah lain yang biasa ada di sajian khas Timur Tengah. Namun di bagian luarnya terlihat jejak merah bubuk cabai.
Begitu kami gigit, rasanya juara banget! Di luar perkiraan, sate kambing ini justru dipanggang hingga kering sehingga teksturnya renyah di luar namun empuk juicy di dalam. Rasanya sendiri gurih khas sajian Timur Tengah namun dengan jejak pedas. Menurut kami, menu ini wajib Anda coba kalau ke sini!
Foto: dokdetikFood/Dewi AnggrainiUsai mencicip semua sajian tadi, kami membasuh mulut dengan teh rempah China (Rp 80.000). Teh ini tersaji di dalam teko kaca ukuran sedang. Jadi bisa diminum oleh 2 hingga 4 orang.
Teh ini berisi daun teh, kurma merah, dan buah goji berry. Rasanya manis fruty sedikit pahit lantaran diberi sedikit gula pasir.
Oh ya, jangan kaget kalau pemilik dari restoran ini hanya bisa berbicara bahasa China. Tapi tenang saja, ada pekerja yang bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Namun ini jadi bukti bahwa seluruh sajian yang ada di sini dibuat autentik khas Kota Lanzhou. Sang pemilik, Zhe Ma Li mengungkap bahwa restorannya memang sengaja dibuka untuk manjakan selera warga China muslim yang ada di Indonesia. Mereka diharapkan bisa melahap sajian khas Lanzhou tanpa perlu jauh-jauh ke kampung halaman.
Nah, kalau ingin mencoba lamian Lanzhou enak dan halal, tak ada salahnya mampir ke sini.
Lanzhou Beef Ramen China
Jl. Muara Karang Raya RW 8
Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara
Telp: 0821-1091-6927(dwa/odi)
Sesuai namanya, lamian ini merupakan lamian khas Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, Barat Laut China. Ada banyak warga muslim China yang tinggal di kota itu sehingga semua sajian yang ada di sana rata-rata dibuat dengan bahan-bahan yang halal.

Melihat menunya, di sini tersedia ragam sajian khas Lanzhou. Namun andalannya tentu lamian. Ada dua jenis mie yang bisa Anda pilih, hand pulled noodle dan slice noodle.

Kuahnya sendiri ada tiga macam, Hand Pulled Noodle Soup with Beef, Braised Beef Noodle, dan Beef Slice Noodle. Tapi ada juga pilihan menu lain berupa Fried Noodle with Beef, Beef Cold Noodles, Xinjiang Saute Spicy Chicken hingga ragam pilihan steam rice, sate kambing, dan sayuran.
Kamipun tertarik mencicip lamian kuahnya dan memesan Braised Beef Noodle dan Beef Slice Noodle. Tak perlu menunggu terlalu lama, kedua menu itu tersaji dengan asap mengepul.

Karena mienya dibuat usai dipesan, lamian di sini mulur kenyal dan segar. Sluurp! Kuah kaldu sapinya gurih dan terselip rasa jahe. Pas sekali diseruput dengan oseng daging yang lembut namun tak terlalu gurih berbumbu.

Beef Slice Noodle (Rp 50.000), berupa mie yang lebih lebar dan pipih. Kuahnya pun berbeda dengan lamien kuah sebelumnya. Menu berisi irisan daging sapi rebus, potongan lobak putih, dan pokcoy mini ini memiliki kuah yang bening kecokelatan.

Terakhir, kami mencoba menu andalan lain berupa sate kambing. Di sini, sate kambing bisa dibeli per tusuk. Satu tusuknya dibanderol seharga Rp 10.000. Daging kambingnya dibalut rempah dan dipanggang di atas panggangan arang sehingga aromanya wangi menggoda.

Begitu kami gigit, rasanya juara banget! Di luar perkiraan, sate kambing ini justru dipanggang hingga kering sehingga teksturnya renyah di luar namun empuk juicy di dalam. Rasanya sendiri gurih khas sajian Timur Tengah namun dengan jejak pedas. Menurut kami, menu ini wajib Anda coba kalau ke sini!

Teh ini berisi daun teh, kurma merah, dan buah goji berry. Rasanya manis fruty sedikit pahit lantaran diberi sedikit gula pasir.
Oh ya, jangan kaget kalau pemilik dari restoran ini hanya bisa berbicara bahasa China. Tapi tenang saja, ada pekerja yang bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Namun ini jadi bukti bahwa seluruh sajian yang ada di sini dibuat autentik khas Kota Lanzhou. Sang pemilik, Zhe Ma Li mengungkap bahwa restorannya memang sengaja dibuka untuk manjakan selera warga China muslim yang ada di Indonesia. Mereka diharapkan bisa melahap sajian khas Lanzhou tanpa perlu jauh-jauh ke kampung halaman.
Nah, kalau ingin mencoba lamian Lanzhou enak dan halal, tak ada salahnya mampir ke sini.
Lanzhou Beef Ramen China
Jl. Muara Karang Raya RW 8
Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara
Telp: 0821-1091-6927(dwa/odi)