LOGO

News

Situs Bersejarah Gunungkidul Ini Simpan Bukti Peradaban Manusia

16/03/2019 18:05:43
Selain terkenal dengan wisata Pantainya, Kabupaten Gunungkidul punya banyak tempat wisata minat khusus sarat edukasi. Salah satunya adalah Situs Sokoliman.
  • Selain terkenal dengan wisata Pantainya, Kabupaten Gunungkidul punya banyak tempat wisata minat khusus sarat edukasi. Salah satunya adalah Situs Sokoliman.
Wonosari - Selain terkenal dengan wisata Pantainya, Kabupaten Gunungkidul punya banyak tempat wisata minat khusus sarat edukasi. Salah satunya adalah Situs Sokoliman.

Untuk mencapai Situs Sokoliman sendiri pengunjung hanya perlu melakukan perjalanan darat sejauh 44 kilometer dari jantung Kota Yogyakarta. Situs tersebut juga sangat mudah ditemukan, mengingat berlokasi di Desa Wisata Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul dan tidak jauh dari Gua Pindul.

Di mana dari Gua Pindul pengunjung hanya perlu mengikuti jalan beraspal menuju Dusun Sokoliman II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Sesampainya di Dusun tersebut, pengunjung akan menemukan pelakat putih yang merupakan penunjuk jalan menuju situs Sokoliman.

Mengikuti petunjuk jalan tersebut, nantinya pengunjung akan melewati jalan pedesaan yang terbilang sempit dan belum beraspal. Nantinya, pengunjung akan sampai di sebuah jalan buntu yang ujungnya merupakan situs Sokoliman.

(Pradito/detikTravel)Situs Sokoliman yang berlokasi di Dusun Sokoliman II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul (Pradito/detikTravel)
Sampai di situs tersebut, pengunjung dapat memarkirkan kendaraan bermotornya di sebuah lahan kosong yabg berada di depan pintu gerbang situs Sokoliman. Memasuki situs Sokoliman, pengunjung akan disambut ratusan menhir yang tertata rapi di sudut-sudut situs tersebut.

Perlu diketahui, Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Selain ratusan menhir, terdapat pula beberapa batu yang menyerupai sebuah nisan.

Melangkah lebih jauh, detikcom mendapati pula beberapa gazebo yang berada di bagian belakang situs tersebut. Di samping Gazebo itu ternyata ada sebuah papan informasi yang berisi keterangan terkait jumlah benda purbakala di situs Sokoliman.

Adapun dalam keterangan itu menyebut situs Sokoliman menampung 5 buah kubur batu, 7 buah papan kubur batu dan 137 buah batu menhir, yang salah satunya memiliki panjang lebih dari 4 meter.

(Pradito/detikTravel)Batu kubur yang berasal dari zaman Megalitikum (Pradito/detikTravel)
Kepala Bidang Pelestarian dan Nilai Budaya, Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Agus Mantara menjelaskan, bahwa situs Sokoliman merupakan tempat untuk menyimpan benda purbakala yang ditemukan di Desa Bejiharjo, khususnya Dusun Sokoliman. Menurutnya, benda purbakala itu sebagian besar berasal dari zaman Megalitikum.

"Di situs Sokoliman itu paling banyak menyimpan menhir, dan menhir di Sokoliman itu berbeda dengan lainnya karena berornamen," ujarnya saat ditemui detikcom di situs Sokoliman kemarin, Jumat (15/3/2019).

Menurut Agus, menhir dengan ornamen tersebut menjadi bukti bahwa sejak zaman pra sejarah telah ada peradaban di Gunungkidul dan dinilainya lebih maju dari wilayah lain.

"Karena ada ornamen di menhir, bisa dibilang teknologi masyarakat pada jamannya dulu itu lebih maju, dan itu (menhir berornamen) juga membuktikan kalau peradaban masa lalu di Gunungkidul lebih maju dibanding wilayah lain," ujarnya.

Sambung Agus, benda purbakala di Sokoliman sendiri sebenarnya sudah pernah diteliti oleh arkeolog Belanda bernama Van Koningwaltz pada tahun 1941. Dalam penelitian itu Koningwaltz menemukan peralatan upacara kubur batu di Sokoliman dan menyimpulkan batu-batu itu berasal dari zaman Megalitikum.

(Pradito/detikTravel)Ratusan menhir yang tertata rapi di dalam situs Sokoliman (Pradito/detikTravel)
Seiring perkembangan waktu, lanjut Agus, temuan benda purbakala di Sokoliman semakin banyak. Sehingga pada tahun 1985 Balai Arkeologi Yogyakarta kembali melakukan penelitian dengan menggali tiga kubur peti batu yang kemudian diberi kode D22A, D22B dan D24B.

"Yang paling terbaru itu menhir dengan panjang 4 meter, itu ditemukan tahun 2016. Rencananya kami juga akan merehab lagi situs Sokoliman dalam rangka perawatan fragmen-fragmen yang ditemukan," katanya.

"Selain itu, sangat dimungkinkan masih banyak (benda purbakala) yang belum terevakuasi, karena itu kami lakukan rehab," imbuh Agus.

Agus menambahkan, setelah dilakukan rehab ia berharap siruys Sokoliman bisa lebih nyaman untuk dikunjungi dan menarik pengunjung khususnya generasi milenial. Bahkan, Disbud telah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten terkait pemasangan wifi di situs tersebut.

(Pradito/detikTravel)(Pradito/detikTravel)
Salah satu pengunjung, Setyo Nuswantoro (27) mengatakan bahwa ia mengunjungi situs Sokoliman karena memang tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan sejarah. Menurutnya, untuk penataan benda purbakala di situs Sokoliman sendiri terbilang rapi, namun ia menyayangkan masih kondisi situs yang kurang terawat.

"Sebenarnya situsnya ini bagus, tapi kurang terawat saja. Coba kalau sedikit dibenahi lagi dan bangunannya dibuat menarik, pasti banyak yang datang," ucapnya.

Perlu diketahui, untuk masuk ke situs Sokoliman sendiri pengunjung tidak dikenakan biaya khusus. Pengunjung hanya perlu membayar retribusi Rp 10 ribu di TPR masuk Desa Wisata Bejiharjo, sedangkan untuk biaya parkir sendiri tidak dipungut biaya.

Selain itu, pengunjung disarankan membawa bekal berupa makanan dan minuman sendiri saat mengunjungi situs Sokoliman. Hal itu karena belum ada pedagang di sekitar situs tersebut.


(rdy/rdy)
Berita selanjutnya