- Pemerintah tengah mengerjakan beberapa proyek infrastruktur di sektor transportasi berbasis rel
17/03/2019 17:05:19

JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan mempunyai beberapa proyek infrastruktur di sektor transportasi berbasis rel. Sebut saja LRT Jabodebek, LRT Palembang, MRT Jakarta dan LRT Jakarta.
Bahkan, ada beberapa pembangunannya sudah selesai dan bisa dioperasikan, seperti LRT Palembang dan Jakarta.
Hampir seluruh masyarakat tentunya tak sabar menaiki sarana transportasi yang terbilang baru di Indonesia. Nah, tidak hanya sekedar mengetahui adanya prasarana kereta tersebut. namun, masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana pembangunannya dan biaya dari setiap proyeknya.
Indonesia kini memiliki LRT dan MRT yang dibangun dengan panjang rute dan tujuan berbeda. Hal inilah menjadi dasar pembiayaan setiap proyeknya berbeda, meski beberapa strukturnya memiliki persamaan, sama-sama dibangun secara melayang.
Melansir instagram @kementerianbumn, Minggu, (17/3/2019), tercatat pada pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 misalnya, dengan struktur melayang sepanjang 44,43 km total biaya pembangunannya mencapai Rp22,8 triliun atau sebesar Rp513,8 miliar per km. Sedangkan LRT Jakarta pada struktur layangnya sepanjang 5.8 km total pembangunannya mencapai Rp5,9 triliun atau sebesar Rp1,02 triliun per km.
Sementara, LRT di Palembang sepanjang 23.4km dengan struktur melayang total biaya pembangunan mencapai Rp10,9 triliun atau sebesar Rp466,6 miliar per km.
Berbeda dengan pembangunan LRT, MRT pada sebagian struktur jalur layangnya sepanjang 10 km total biaya pembangunan mencapai Rp10,9 triliun atau sebesar Rp1,09 triliun per km.
Nah kenapa bisa berbeda? Perbedaan pembiayaan tersebut tidak hanya berdasarkan panjang rute namun juga teknologi yang digunakan berdampak pada biaya pembangunan.
(dni)