- Untuk memperingati Hari Puisi Sedunia, berikut TribunPalu.com telah merangkum beberapa lagu yang berasal dari puisi karya penyair ternama.
Peringati Hari Puisi Sedunia Tanggal 21 Maret, Ini 4 Puisi yang Dijadikan Lagu oleh Musisi Indonesia
21/03/2019 18:29:15

TRIBUNNEWS.COM - Hari Puisi Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret.
Untuk memperingati Hari Puisi Sedunia, berikut TribunPalu.com telah merangkum beberapa lagu yang berasal dari puisi karya penyair ternama.
Beberapa musisi indonesia ada yang mengemas puisi menjadi lagu bergenre pop hingga folk.
Berikut kumpulan lagu yang berasal dari puisi:
1. Sampai Jadi Debu - Banda Neira (Puisi karya Chairil Anwar)
Badai Tuan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersama mu
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
Badai Puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersama ku
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
2. Sebagai Kawan - Banda Neira (Puisi karya Khalil Gibran)
jangan berdiri di depan ku
karna ku bukan pengikut yang baik
jangan berdiri di belakang ku
karna ku bukan pemimpin yang baik
berdirilah di sampingku
sebagai kawan
kawan kawan kawan kawan
sebagai kawan
TRIBUNPALU.COM - Hari Puisi Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret.
Untuk memperingati Hari Puisi Sedunia, TribunPalu.com merangkum beberapa lagu yang berasal dari puisi karya penyair ternama.
Beberapa musisi ada yang mengemas puisi tersebut menjadi lagu bergenre pop hingga folk.
Berikut kumpulan lagu yang berasal dari puisi:
1. Sampai Jadi Debu - Banda Neira (Puisi karya Chairil Anwar)
Badai Tuan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersama mu
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
Badai Puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersama ku
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
2. Sebagai Kawan - Banda Neira (Puisi karya Khalil Gibran)
jangan berdiri di depan ku
karna ku bukan pengikut yang baik
jangan berdiri di belakang ku
karna ku bukan pemimpin yang baik
berdirilah di sampingku
sebagai kawan
kawan kawan kawan kawan
sebagai kawan
jangan berdiri di depan ku
karna ku bukan pengikut yang baik
jangan berdiri di belakang ku
karna ku bukan pemimpin yang baik
berdirilah di samping ku
sebagai kawan
kawan kawan kawan kawan
sebagai kawan
berdirila di sampingku
sebagai kawan
kawan kawan kawan kawan
sebagai kawan
3. Derai-Derai Cemara - Banda Neira (Puisi karya Chairil Anwar)
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada berapa dahan ditingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam
Ku sekarang orang yang bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Namun dulu memang ada suatu bahan
Bukan dasar pertimbangan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
Semakin jauh dari cinta sekolah rendah
Dan pada akhirnya kita ada yang tak terucapkan
Sebelum pada akhirnya kita
Sebelum pada akhirnya kita
Sebelum pada akhirnya kita
Sebelum pada akhirnya kita
Sebelum pada akhirnya kita
Sebelum pada akhirnya kita
Menyerah
4. Aku Menyayangimu - Iwan Fals (Puisi Karya Gus Mus)
Aku menyayangimu karena kau manusia
Tapi kalau kau sewenang wenang kepada manusia
Aku akan menentangmu
Karena aku manusia
Aku menyayangimu karena kau manusia
Tapi kalau kau memerangi manusia
Aku akan mengutukmu
Karena aku manusia
Aku menyayangimu karena kau manusia
Tapi kalau kau menghancurkan kemanusiaan
Aku akan melawanmu
Karena aku manusia
Aku akan tetap menyayangimu
Karena kau tetap manusia
Karena aku manusia
Aku akan tetap menyayangimu
Karena kau tetap manusia
Karena aku manusia
Aku akan tetap menyayangimu
Karena kau tetap manusia
Karena aku manusia
Aku akan tetap menyayangimu
Karena kau tetap manusia
Karena aku manusia
Seperti diketahui keputusan untuk memberitakan Maret 21 sebagai Hari Puisi Dunia diadopsi selama 30 sesi, UNESCO yang diselenggarakan di Paris pada tahun 1999.
Dikutip dari www.Un.org via Tribunnews.com peringatan Hari Puisi Sedunia ini bertujuan untuk mendukung keragaman linguistik melalui ekspresi puitis dan untuk menawarkan bahasa yang terancam punah kesempatan untuk didengar dalam komunitas mereka.
Dengan adanya Hari Puisi Sedunia juga diharapkan dapat mendorong kembalinya tradisi lisan resital puisi, untuk mempromosikan pengajaran puisi, untuk mengembalikan dialog antara puisi dan seni lainnya seperti teater, tari, musik dan lukisan. (TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)