- Rupanya, selain patung putri duyung Ancol, patung yang ditutup kain juga terjadi di daerah lain di Indonesia.
26/03/2019 06:46:00

TEMPO.CO, Jakarta - Patung putri duyung Ancol yang ditutupi dengan kemben akhir-akhir ini viral di media sosial. Foto yang menunjukkan bagian payudara patung ditutupi kain warna kuning keemasan itu menimbulkan pro dan kontra dari netizen.
Manajemen Ancol mengklaim payudara patung putrid dutung Ancol yang berada di Resort Putri Duyung Ancol telah lama ditutup. Alasannya, demi berusaha menjadi lebih baik sebagai objek wisata keluarga.
"Ancol sedang berusaha menjadi taman hiburan dan liburan untuk keluarga," kata Corporate Communication Manager Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari kepada Tempo pada Senin, 25 Maret 2019.
Rika menegaskan tidak ada paksaan atau protes dari pihak lain sehingga manajemen menutup dada patung dutung Ancol tersebut. "Tidak ada paksaan. Tidak ada keharusan dan tidak ada tekanan dari pihak manapun," kata dia.
Rupanya, selain patung putri duyung Ancol, patung yang ditutup kain juga terjadi di daerah lain di Indonesia. Alasan menutup patung beragam, mulai dari adanya unsur pelecehan, pornografi, hingga menghormati budaya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Yogyakarta
Saat pameran proyek seni rupa bertajuk "Museum Tanpa Tanda Jasa" di Kedai Kebun Forum Yogyakarta pada 22 Oktober - 11 November 2016, terdapat dua patung yang tubuhnya ditutupi kain. Patung itu merupakan replika patung koleksi Istana Bogor berupa perempuan tanpa busana.
Dua patung itu berdiri saling membelakangi, dan menadahkan kedua tangannya ke atas. Tubuh patung dibalut kain kuning bermotif batik dan kain polos warna oranye muda. Salah satu penggagas proyek pameran, Grace Samboh mengungkapkan alasannya.
“Karya-karya itu dianggap meresahkan masyarakat,” kata Grace saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 November 2016
Patung asli dari replika itu berjudul Peminta Hujan , karya seniman Cekoslovakia, Marta Jiranskova, pada 1938. Presiden Yugoslavia kala itu, Josip Broz Tito menghadiahkan kedua patung kepada Presiden Sukarno. Patung aslinya berada di Istana Bogor.
2. Tuban
Patung Dewa Perang asal Tiongkok, Kong Co Kwan Sie Teee Koen, di Kelenteng Kwan Swie Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sempat ditutupi kain. Penutupan dengan kain dilakukan menyusul adanya unjuk rasa sekelompok orang pada 7 Agustus 2017 yang menuntut patung dirobohkan.
Massa menilai tokoh yang digambarkan, yakni Kong Co Kwan, tidak berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Patung tersebut tidak ada urgensinya bercokol di bumi pertiwi,” kata koordinator lapangan pengunjuk rasa, Didik Muadi, pada Senin, 7 Agustus 2017.