LOGO

News

PLN Hemat Rp300 Miliar dari PLTU Lontar

29/03/2019 14:50:52
Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Lontar Unit 4 di Balaraja akan beroperasi pada akhir tahun 2019 ini
  • Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Lontar Unit 4 di Balaraja akan beroperasi pada akhir tahun 2019 ini

BANTEN - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja akan beroperasi pada akhir tahun 2019 ini. Saat ini progres pembangunan PLTU mencapai 87,86%.

Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan, jika sudah beroperasi PLTU ini bisa menurunkan biaya produksi dari PLN. Penghematan sendiri diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.

"Kalau ini beroperasi tepat waktu kita bisa hemat Rp300 miliar," ujarnya di PLTU Lontar, Banten, Jumat (29/3/2019).

Hary menjelaskan, PLTU Lontar sendiri memiliki biaya produksi sekitar Rp680 per kWh. Murahnya biaya produksi ini dikarenakan menggunakan batu bara.

"Penurunan biaya pokok penyediaan listrik. Pertama kalau sukses biaya produksi PLN akan turun. Contoh PLTU di sini biaya produksinya Rp680 per kWh," katanya.

Jika dibandingkan dengan biaya produksi dengan menggunakan bahan baku lainnya memang penggunaan batu bara ini relatif murah. Biaya produksi jika menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) sendiri adalah Rp2.000 per kW.

"Bandingkan dengan kalau saya bakar BBM itu di atas Rp2.000 per kWh. Bakar gas itu harganya Rp1.300-1.500 per kWh," katanya.

Selain itu lanjut Hary, adanya PLTU Lontar ini juga bisa mengurangi konsumsj minyak dan gas bumi. Seperti diketahui migas memang masih menjadi salah satu komoditi dengan angka impor paling tinggi.

"Dengan ini saya bisa mengurangi penggunaan BBM. Saya bisa mengurangi penggunaan gas. Semakin cepat pembangkit ini beroperasi semakin cepat menurunkan biaya produksi. Kalau ini turun maka subsidi pemerintah akan turun," katanya.

(dni)

Berita selanjutnya