- Limbad selalu nampak dengan kesan garang dan tak pernah mengeluarkan suaranya, namun video lawasnya saat ngomong saat bermain peran langsung viral!
19/06/2019 18:23:27

TRIBUNSTYLE.COM - Limbad selalu nampak dengan kesan garang dan tak pernah mengeluarkan suaranya, namun video lawasnya saat ngomong saat bermain peran langsung viral!
Siapa yang tak mengetahui sosok Limbad yang senang melakukan aksi ekstrem.
Pria ini namanya mulai tenar sejak ia mengikuti ajang pencarian bakat.
Limbad kerap kali melakukan aksi yang berbahaya dan tak mengenal takut.
Selain itu ada satu hal yang jadi ciri khas pria yang selalu tampil garang ini.
Limbad tak pernah mau berbicara di depan umum, ia selalu diam dan hanya menggunakan bahasa isyarat.
Hal ini tentunya membuat banyak orang penasaran dengan sosok sebenarnya dari pria ini.
Apalagi belum lama ini Limbad juga dikabarkan seorang yang memiliki gelar profesor.
Hal ini karena Limbad mengunggah foto dirinya yang nampak menggunakan toga.
"Assallamuallaikum...GESER KE KIRI...(emoticon) 13 Tahun lewat tak terasa akhirnya jadi Magician Nasional/Indonesia @starmedianusantara," tulis Limbad dalam unggahannya, Sabtu (15/6/2019).
Namun ternyata tak hanya soal pendidikan Limbad yang sedang viral.
Di beberapa sosial media muncul video Limbad yang sedang beradu peran.
Sosok yang tak pernah terlihat berbicara ini malah lancar berdialog dengan lawan mainnya.
"Saya sudah mengumpulkan data pak, di Jawa Tengah ada 44 yang bernama Dadapan, di Jawa Timur ada 27 desa yang bernama Dadapan, dan di Jawa Barat ada 12 desa yang bernama Dadapan, saya harus mulai dari mana pak?" ujar Limbad mengucapkan dialognya.
Dalam video ini penampilan Limbad masih sangat kurus.
Namun wajahnya masih sangat familiar seperti Limbad yang sekarang.
Video awal karier Limbad yang beradu peran ini terlihat dalam unggahan akun Instagram @undercover.id.
Postingan yang sudah diunggah pada Minggu (16/6/2019) ini menuai banyak koemntar dari netter.
@tritjoe "Bosnya masih belm tau siapa dia sebenernya,mash berani bentak bentak wkwkwkw"
@vidivit "Akhirnya!!!"
@riski_lucky7 "Ternyata merdu sekali suaranya"
@junotics "Die ngomongnye medok, gw pernah denger waktu ketemu di alfamart,"
(TribunStyle.com/Asytari Fauziah)

Misteri Gelar Profesor Limbad, saat Ditelusuri Nama Perguruan Tingginya Ternyata Hasilnya Nihil
Pesulap Limbad menggegerkan dunia maya setelah foto pengukuhan dirinya menjadi profesor dipajang di akun media sosialnya.
Sontak, banyak yang penasaran, benarkan Limbad seorang profesor?
Bak misteri, bagaimana cara mendapatkan Honoris Causa (HC) atau Doktor Kehormatan?
Limbad diketahui ditetapkan sebagai profesor oleh perguruan tinggi bernama Institut Kesejahteraan Muslim di Jakarta.
Dalam daftar hidupnya tertulis Limbad juga mendapatkan gelar Honoris Causa (HC) atau Doktor Kehormatan dari perguruan tingginya pada 2006.
Tak hanya itu Limbad diketahui menguasai tiga bahasa sekaligus.
Yakni, Indonesia, Inggris, dan Arab.
Ia juga pernah melakukan kunjungan ke luar negeri, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Terkait gelar HC yang didapatkan Limbad, apa saja persyaratan untuk memiliki HC di depan nama?
Sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Pasal 1, gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) merupakan gelar kehormatan yang diberikan oleh suatu Perguruan Tinggi.
Gelar ini diberikan kepada seseorang yang dianggap telah berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuian, teknologi, seni, sosial, budaya, dan/atau berjasa dalam bidang kemanusiaan dan/atau kemasyarakatan.
Dikutip Tribunnews dari kelembagaan.ristekdikti.go.id, ada persyaratan yang harus dipenuhi seseorang agar mendapat gelar HC.
Berikut ini syarat untuk mendapatkan gelar HC :
- Sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Pasal 3
Gelar Doktor Kehormatan diberikan kepada perseorangan yang memiliki jasa dan/atau karya yang :
a. luar biasa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial, budaya, kemanusiaan dan/atau bidang kemasyarakatan;
b. sangat berarti bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial budaya, kemanusiaan, dan/atau kemasyarakatan;
c. sangat bermanfaat bagi kemajuan, kemakmuran, dan/atau kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia atau umat manusia; atau
d. luar biasa mengembangkan hubungan baik bangsa dan negara Indonesia dengan bangsa dan negara lain di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial budaya, kemanusiaan, dan/atau kemasyarakatan.
- Sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Pasal 4
Selain syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, calon penerima gelar Doktor Kehormatan harus:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. memiliki gelar akademik paling rendah sarjana (S1) atau setara dengan level 6 (enam) dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
c. memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik; dan
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
Tentang Perguruan Tinggi Limbad, Institut Kesejahteraan Muslim
Limbad diketahui mendapatkan gelar Honoris Causa (HC) atau Doktor Kehormatan dari Institut Kesejahteraan Muslim pada 2006.
Berdasarkan unggahan Limbad, Institut Kesejahteraan Muslim terletak di Jakarta.
Tribun Jabar melakukan pencarian terhadap perguruan tinggi yang telah memberikan gelar profesor kepada Limbad.

Pencarian dilakukan di laman resmi pangkalan data pendidikan tinggi milik Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, https://forlap.ristekdikti.go.id/.
Mesin pencari data membutuhkan kata kunci seperti provinsi perguruan tinggi berada, lingkung koordinasi, jenis perguruan tinggi, status perguruan tinggi, dan kata kunci yang berisi kode atau nama perguruan tinggi.
Ketika Tribun Jabar (Grup Tribunnews.com) memasukkan nama perguruan tinggi Institut Kesejahteraan Muslim, hasilnya adalah nihil.
Tidak ada nama perguruan tinggi tersebut di arsip Kemristekdikti.
Kemudian, Tribun Jabar coba kembali dengan memasukkan nama perguruan tinggi Universitas Kesejahteraan Muslim.
Hasilnya pun tetap sama seperti sebelumnya.
Lalu, Tribun Jabar mencoba menggunakan kata kunci muslim.
Hasilnya ada sembilan perguruan tinggi yang memiliki kata muslim di namanya.

Namun, tak ada nama Institut Kesejahteraan Muslim.
Kesembilan perguruan tinggi itu juga berlokasi di Jakarta, berbeda dengan institut Kesejahteraan Muslim yang diduga berada di Ibu Kota.
Dalam keterangan laman https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/, kampus yang terdaftar di laman tersebut berarti sudah diakui oleh Kemristekdikti.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jabar/Fidya Alifa Puspafirdausi)
Subscribe Channel YouTube TribunStyle.com di bawah ini: