LOGO

News

Bendung Colo Nan Instagramable di Sukoharjo

23/06/2019 13:30:30
Buat kamu yang tinggal di Sukoharjo dan ingin mencari spot Instagramable, bisa datang ke Bendung Colo. Selain Instagramable, masuknya juga gratis.
  • Buat kamu yang tinggal di Sukoharjo dan ingin mencari spot Instagramable, bisa datang ke Bendung Colo. Selain Instagramable, masuknya juga gratis.
Sukoharjo - Buat kamu yang tinggal di Sukoharjo dan ingin mencari spot Instagramable, bisa datang ke Bendung Colo. Selain Instagramable, masuknya juga gratis.

Adalah Bendung Colo atau Dam Colo. Secara administratif masuk wilayah Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Dari pusat kota di Sukoharjo hanya berjarak sekitar 15 kilometer arah tenggara.

Mau menuju lokasinya cukup mudah. Ketika melintas di Jalan Raya Solo-Wonogiri dan sudah masuk wilayah Desa Gupit Kecamatan Nguter atau sebelum jembatan perbatasan Sukoharjo-Wonogiri, ambil kiri tepat di simpang tiga.

Lantas, ikuti saja jalan aspal tersebut. Tidak sampai tiga kilometer sudah sampai di Bendung Colo. Langsung masuk saja ke lokasinya dan pilih sendiri tempat memarkirkan kendaraan.

Lokasinya di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, SukoharjoLokasinya di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo (Aris Arianto/detikcom)
Tidak perlu mengeluarkan kocek, pasalnya masuk ke Bendung Colo, gratis, demikian pula untuk parkirnya. Kita hanya membayar jika ingin melepas lapar dahaga di deretan warung makan dan minuman yang berjajar di pinggir aliran bendungan.

Saat sudah masuk lokasi, kita bisa langsung lewat di atas bendungan yang memang menjadi jalur penghubung Pengkol-Sendangijo, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Kita bakal disuguhi view aliran air dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menuju pintu bendung, sekaligus aliran air yang keluar dari pintu airnya.

Ada lagi yang lebih Instagramable. Turun saja ke bawah pintu air, tepatnya di aliran irigasinya. Tersedia ratusan beton kokoh berbentuk persegi tertata rapi laksana paving di atas air.

Antara beton satu dengan lainnya berjarak kira-kira satu meter. Saat kemarau seperti ini ketika aliran air yang keluar Bendung Colo menyusut, deretan beton yang sebenarnya menjadi pemecah arus air itu terlihat jelas muncul di permukaan.

Betonnya berjarak seperti paving blok di atas air Betonnya berjarak seperti paving blok di atas air (Aris Arianto/detikcom)
Sobat bisa berdiri di atas beton itu, atau bermain loncat-loncat dari beton satu ke beton lainnya. Tapi mesti hati-hati, jangan sampai terpeleset dan jatuh tercebur.

Ketika detikcom berkunjung ke bendung yang mampu mengairi persawahan seluas 32.200 hektare itu, Sabtu (22/6/2019), pengunjung cukup ramai. Tak hanya anak muda, bocah usia tak sampai 10 tahun banyak pula yang bermain di aliran air di antara deretan beton persegi. Sebagian pengunjung ada yang datang dengan formasi keluarga lengkap, ayah, ibu plus anak-anaknya.

"Baru pertama ini ke sini, penasaran lihat unggahan di Instagram teman. Ternyata keren juga, gratis lagi," ungkap seorang pengunjung, Fitria.

Warga Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Ikbal, datang bersama orang tua dan adiknya. Sudah kali kedua dia berkunjung ke Bendung Colo. Namun, tak juga bosan menderanya.

Wisatawan yang tengah berwisata Wisatawan yang tengah berwisata (Aris Arianto/detikcom)
Bendung atau Dam Colo adalah dam pemecah atau pengatur air waduk Gajah Mungkur untuk kebutuhan irigasi. Kepala Sub Divisi Jasa ASA III PJT I, Didit Priambodo mengatakan, irigasi Colo terdiri dari dua jaringan.

Yaitu, jaringan irigasi Colo Timur yang memiliki kapasitas saluran 24 meter kubik perdetik untuk mengairi sawah seluas 20 ribu hektare yang melintasi Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan Ngawi (Jawa Timur).

Serta aringan irigasi Colo Barat yang memiliki kapasitas saluran 5,30 meter kubik perdetik untuk mengairi sawah seluas 5 ribu hektare yang melintasi Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo dan Klaten. (rdy/rdy)
Berita selanjutnya