- Samsung Galaxy A80 hadir membawa keunikan pada kameranya, selain itu speknya pun terbilang mumpuni. Tapi apakah semua itu membuat ponsel ini patut dimiliki?
24/07/2019 21:30:03

Jakarta -
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Mode ultra wide angle. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Mode live focus. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Mode Malam. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Selfie standar dan wide. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET (afr/krs)
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET (afr/krs)
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Membuka semester kedua 2019, Samsung memperkenalkan Galaxy A80. Berbeda dengan saudaranya, Galaxy A50 dan A70, ponsel ini menawarkan keunikan pada sektor kameranya.
Demi menghadirkan layar full sceen, vendor asal Korea Selatan itu menghadirkan kamera pop-up rotating di Samsung Galaxy A80. Sebuah konsep yang belum pernah ada sebelumnya.
Namun daya tariknya tidak itu saja. Spesifikasi yang dimiliki ponsel ini mumpuni. Tapi apakah semua itu patut membuatnya patut dimiliki? DetikINET coba mengulasnya dalam review Samsung Galaxy A80 secara singkat berikut ini.

Desain
Galaxy A80 hadir dimensi yang cukup besar, ukurannya 165.2 x 76.5 x 9.3 mm. Mungkin lantaran membawa mekanisme pop-up rotating camera, membuat ponsel ini terasa lebih berat.
Bobotnya mencapai 220 gram. Pun begitu ponsel ini masih nyaman dioperasikan dengan satu tangan dan disimpan dalam kantong.
Bicara soal tampilannya, kendati masih dalam bagian keluarga Galaxy A, nuansa premium begitu kental terasa. Rasanya tidak jauh berbeda dengan Galaxy S series

Rangka pinggirannya berbahan metal, sementara bodinya berbalut kaca Gorilla Glass 6. Memang bagi tangan yang kerap berkeringat, bikin terasa licin. Tapi dalam paket penjualannya, Samsung menyertakan casing yang cantik.
Sehingga lebih nyaman menggenggam sekaligus memberi perlindungan lebih pada bodi Galaxy A80. Di bagian casing ini terdapat stiker. Bila dibuka bisa makin merekatkan casing dan unit ponsel.
Kalau boleh saran, baiknya tidak perlu dibuka. Karena kamu akan sulit ketika membongkarnya untuk membersihkan bodi belakang, terutama di bagian pop-up.
Seiring penggunaan pastilah ada debu yang menempel. Dengan membersihkannya secara rutin kita dapat mengurangi risiko debu mempengaruhi naik turun kamera. Walaupun, menurut The Verge, Samsung Galaxy telah menguji durabilitasnya dengan melakukan mengetes debu dan rotor perangkat. Tapi tidak ada salahnya kan menjaga ponsel tetap bersih.
Layar

Dengan membawa kamera pop-up rotating, membuat layar bebas notch ataupun punch hole. Bentangannya begitu luas tanpa gangguan. Ya walaupun ada bezel di bagian bawah layar tidak begitu mengganggu.
Ukuran layarnya sendiri 6,7 inch dengan resolusi Full HD+. Menggunakan panel Super AMOLED dengan aspek rasio 20:9, memberikan pengalaman sinematik yang memanjakan mata.
Gunakan earphone atau headset untuk menikmati audionya dengan Dolby Atmos. Suara yang didengar jauh lebih memuaskan telinga ketimbang mengandalkan speaker ponsel ini. Tapi ingat earphone atau headsetnya yang mendukung USB Type C, karena Galaxy A80 tidak menyertakan port jack audio 3,5 mm.
Samsung men-setting layar Galaxy A80 dalam mode Vivid. Jika ketajaman layar terasa ngejreng mata, kamu bisa mengatur ke mode Natural yang lebih lembut. Mode ini banyak disarankan digunakan saat foto agar menjaga akurasi warna ketika ditampilkan di perangkat lain.
Kamera Bolak-balik

Galaxy A80 bukalah ponsel pertama Samsung yang membawa kamera rorating. Tapi ini menjadi perangkat pertama mereka yang membawa mekanisme pop-up.
Tapi yang pasti Galaxy A80 adalah ponsel pertama di dunia yang membawa pop-up rotating dengan tiga kamera. Kamera utamanya berukuran 48 MP dengan sensor Sony IMX586 f/2.0.
Kamera keduanya 8 MP dengan kemampuan ultra wide angle 123 derajat. Sementara satu sisanya merupakan kamera 3D Depth atau kerap disebut Time of Flight (ToF).
Hasil jepretannya, baik menghadap ke belakang maupun depan tetap sama. Saat memotret malam, dengan dukungan Night Mode, foto tambil oke. Berikut foto yang diambil dari kamera Galaxy A80.








Soal kualitas videonya, Galaxy A80 mendukung perekaman hingga 4K 30fps. Samsung menyertakan fitur Super Steady On yang hanya tinggal menekan ikon di bagaian atas aplikasi kamera. Seketika video yang direkam akan stabil. Tapi fitur ini hanya bisa digunakan dalam format 1080p saja.
Bagi kamu yang suka nge-live, ada fitur menarik. Jadi saat merekam video, kamu dimungkinkan untuk membolak-balik kamera. Jadi bisa menampilkan bagian depan dan belakang secra bersamaan, hasilnya pun tanpa jeda. Selain itu bisa menggunakan Live Focus pada perekaman video.
Untuk melihat hasil videonya, kamu bisa menonton program Geekster. Perekamannya menggunakan kamera Galaxy A80.
Performa Kencang

Bagaimana dengan spesifikasi Galaxy A80? Cukup mumpuni. Dapur pacunya menggunakan Snapdragon 730G dengan fabrikasi 8 nm. Chipset ini terdiri 2x2.2 GHz Kryo 470 Gold dan 6x1.8 GHz Kryo 470 Silver.
Perlu diketahui Snapdragon 730G memiliki spesifikasi yang sama dengan Snapdragon 730. Bedanya ini merupakan prosesor yang dibuat khusus untuk ponsel gaming. Menawarkan performa 15% lebih kencang dibandingkan saudaranya.
Saat digunakan, transisi layar mulus. Menjalankan beberapa aplikasi sekaligus tidak ada kendala. Agar menguatkan, kami pun menguji dengan sejumlah aplikasi benchmark. Hasilnya memang cukup tinggi.

Kemampuan grafis ponsel ini sangat baik. Kami sempat memainkan PUBG Mobile dengan setingan grafis HD dengan frame rate HD serta grafis smooth dengan frame rate Ultra, game berjalan lancar. Kami pun sempat menguji kemampuan grafisnya, berikut hasilnya:

Fitur

Layaknya Galaxy A50 dan A70, ponsel ini turut dibekali sensor sidik jari di layar. Kemampuan membacanya lebih cepat dari kedua ponsel tadi. Tapi belum sebaik Galaxy S10.
Untuk baterainya kapasitas yang dimiliki 3.700 mAh. Sejatinya tidak kecil, tapi mengingat layarnya yang lapang ditambah harus menaikturunkan kamera, alhasil terasa kurang nendang.

Jika digunakan intens, baterai bertahan 9 jam. Tapi berdasarkan pengujuan menggunakan Work 2.0 Battery Life, ponsel ini menorehkan 11 jam 6 menit.
Samsung membekali baterainya dengan pengisian cepat 25W. Butuh waktu lebih dari 50% dalam waktu setengah jam saja.
Galaxy A80 menggunakan OneUI yang membuat pengoperasian lebih mudah lagi meski hanya menggunakan satu tangan. Lalu ada aplikasi Quick Measure untuk mengukur benda tanpa penggaris.

Opini detikINET

Galaxy A80 memberikan pengalaman unik berkat kamera pop-up rotating. Membuat foto dan video yang diambil dari belakang maupun depan sama kualitasnya. Cocok untuk anak muda yang doyan ngelive atau membuat vlog.
Tapi keunggulan ponsel ini tidak sebatas itu. Layarnya lapang dengan panel AMOLED menyuguhkan warna yang memanjakan mata.

Desainnya pun terlihat premium. Tidak kalah dengan tampilan ponsel flagship Galaxy S10 maupun Galaxy Note 9.
Namun, Galaxy A80 tak bisa dibilang sempurna. Ada sejumlah kekurangan yang dimiliki ponsel ini. Jika ingin punya ponsel dengan jack audio 3,5 mm, tahan air, baterai tahan lama, dan memiliki slot penyimpanan, Galaxy A80 bukanlah yang kamu cari.
Nah, jika kamu menginginkan sebuah ponsel yang bisa diandalkan untuk nonton, bermain game, dan piawai untuk ngevlog, Samsung Galaxy A80 ini bisa dipertimbangkan.
(afr/krs)