LOGO

News

Waktu Terbaik untuk Melihat Blue Fire di Kawah Ijen, Musim Kemarau atau Musim Hujan?

24/07/2019 17:19:36
Si api biru atau blue fire merupakan fenomena langka yang hanya ada dua di dunia. Dan satunya berada di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
  • Si api biru atau blue fire merupakan fenomena langka yang hanya ada dua di dunia. Dan satunya berada di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena blue fire atau api biru merupakan satu fenomena langka di dunia.

Blue fire hanya ada dua di dunia.

Selain di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, blue fire juga ada di Islandia.

Kawah Ijen merupakan objek wisata favorit di Jawa Timur.

Selain jadi objek wisata favorit untuk wisatawan, banyak pendaki juga mendaki Kawah Ijen.

Sebelum mengunjungi Kawah Ijen dan melihat blue fire, traveler harus tahu waktu terbaik mengunjungi Kawah Ijen.

• 4 Alasan Kamu Harus Berkunjung ke Kawah Ijen Sekali Seumur Hidup

• 5 Tips Liburan ke Kawah Ijen, Jangan Lupa Mempersiapkan Fisik untuk Hiking

Bule berfoto di kawah Ijen (TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

Menurut situs Skyscanner, waktu terbaik mengunjungi Kawah Ijen adalah Desember hingga Januari.

Pada akhir Desember, kabut di Kawah Ijen cenderung tipis dan sangat cocok untuk melihat panorama blue fire.

Selain Desember hingga Januari, musim kemarau merupakan waktu terbaik untuk berburu blue fire di Kawah Ijen.

Selain si api biru akan terlihat lebih besar, kemungkinan terjadinya hujan, pastinya akan lebih kecil ketimbang telah masuk musim hujan.

Hujan membuat pendakian lebih berat karena jalan pendakian semakin licin dan tentu saja membuat basah.

Kondisi ini tentu akan menyulitkan saat proses pendakian.

Kawah Ijen Banyuwangi (TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

• Banyuwangi Ethno Carnival 2019, Transformasi Budaya Tradisional Berskala Internasional

• 5 Hotel Murah di Banyuwangi Tawarkan Harga Inap di Bawah Rp 100 Ribu

Jika mendaki Kawah Ijen bisa di pagi hari.

Mendaki Kawah Ijen di pagi hari akan ditemani udara yang masih dingin dan sejuk.

Waktu terbaik lainnya untuk mendaki Kawah Ijen adalah malam hari.

Para pendaki kebanyakan memulai perjalanan mulai pukul 22.00 WIB.

Turis asing di Gunung Ijen, Banyuwangi (TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

Jika kamu berjalan santai dan bermalam di sana bisa melihat sunrise di sana.

Untuk melihat indahnya blue fire di Kawah Ijen adalah pukul 02.00 WIB.

Menurut pengalaman TribunTravel, blue fire paling cocok disaksikan mulai tengah malam.

Saat perjalanan pulang dari Kawah Ijen, traveler bisa bertemu dengan penambang belerang di sana.

Pendakian di Kawah Ijen akan terasa mudah jika kita bertemu para penambang.

Tips mendaki Kawah Ijen

1. Persiapkan fisik

Seperti sebelum mendaki gunung-gunung lainnya, mendaki Kawah Ijen juga perlu persiapan fisik.

Traveler perlu melakukan berbagai persiapan seminggu sebelumnya.

Oalahraga jogging atau sekedar jalan kaki bisa dilakukan oleh para traveler.

2. Persiapkan peralatan dan perlengkapan pendakian

Pastikan kamu mendaki dengan peralatan dan perlengkapan lengkap.

Kenakan busana tebal untuk mencegah kedinginan dan juga penutup kepala dan sarung tangan.

Gunakan sepatu gunung atau sandal gunung.

Kalau tidak punya gunakan sepatu yang tidak licin.

Pastikan kamu membawa masker mulut, jas hujan, dan senter saat mendaki Kawah Ijen.

Para penderita asma sebaiknya membawa oksigen kaleng atau obat.

3. Istirahat yang cukup sebelum mendaki

Sebelum mendaki Kawah Ijen perlu istirahat yang cukup.

Tidur sebelum melakukan pendakian sangat disarankan.

Pendakian Ijen biasa dilakukan mulai pukul 01.00 WIB, jadi tidur pukul 19.00 bisa dilakukan para traveler.

Itu akan mengurangi rasa kantuk saat melakukan pendakian.

4. Bawa makanan dan minuman

Pengaruh asap belerang akan membuat rasa haus.

Jadi pastikan membawa minuman saat mendaki Kawah Ijen.

Kamu bisa membawa makanan cokelat untuk menghilangkan rasa laparmu.

Dengan kandungan ghrelin, cokelat bisa membuat rasa laparmu berkurang.

5. Minimalkan barang bawaan

Agar pendakianmu lebih lancar bawalah barang secukupnya.

TribunTravel.com merekomendasikan kamu membawa air mineral, makanan cokelat, senter, kamera, masker dan jas hujan.

(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

Berita selanjutnya