- Tak kalah dengan kualitas cokelat dari daerah lain di Indonesia. Tanah Papua punya cokelat berkualitas. Berasal dari perkebunan kakao di Ransiki, Papua Barat.
23/08/2019 19:30:30

Jakarta - Tak kalah dengan kualitas cokelat dari daerah lain di Indonesia. Tanah Papua juga punya cokelat berkualitas. Berasal dari perkebunan kakao di Ransiki, Papua Barat.
Terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah, Papua Barat kini memperkenalkan budidaya cokelat dari Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Hasil kerja sama dengan Pipiltin Cocoa lewat produk cokelat lokal terbaru mereka, yaitu Cokelat Ransiki 72%.
Baca Juga: Kelezatan Cokelat 100% Indonesia Dihadirkan Pipiltin Cocoa Dalam 24 Produk Terbaru
"Cokelat Ransiki itu memiliki cerita yang unik dari kekayaan alam Indonesia. Rasa cokelat dari Ransiki ini enak, sehingga gerakan ekonomi kreatif tentang Indonesia semacam ini yang harus terus diciptakan dan dikenalkan pada dunia," buka Triawan Munaf, selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia saat acara peluncuran Cokelat Ransiki 72%, di Grand Indonesia (22/08).
Foto: Pipiltin CocoaSesuai namanya, produk terbaru dari Pipiltin Cocoa ini menggunakan biji kakao dari koperasi petani cokelat yang ada di Ransiki. Biji kakaonya ditanam di wilayah Buffer Zone Ara, yang ada pegunungan Arfak. Terdiri dari 72% kakao, rasa cokelat Ransiki ini begitu kompleks karena tak hanya terbatas satu rasa saja.
"Cokelat Ransiki ini punya rasa yang unik. Ada rasa lezatnya, rasa umami, hingga rasa gurih. Selain itu cokelat ini punya rasa yang creamy, tanpa tambahan susu, ada rasa nutty nya juga di sana. Banyak orang yang salah kaprah, dan menilai bahwa cokelat berkualitas itu harus pahit. Padahal cokelat yang baik itu rasanya tidak harus selalu pahit, tapi memiliki beberapa lapisan rasa yang muncul di sana," jelas Tissa Aunila selaku pendiri Pipiltin Cocoa, yang dirintisnya sejak 2013.
Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Mohamad Lakotani selaku Wakil Gubernur Papua Barat, dan Markus Waran selaku Bupati Manokwari Selatan. Mereka memberikan apresiasi tertinggi pada Pipiltin Cocoa, dan semua pihak yang telah membantu terciptanya cokelat Ransiki 72% ini.
Foto: Pipiltin Cocoa"Kami mengucapkan banyak terima kasih, karena sudah diberi kesempatan untuk memperkenalkan Papua Barat lewat cokelat. Selama puluhan tahun, para petani cokelat di sana, tak pernah tahu hasil cokelat yang mereka tanam. Lewat Pipiltin Cocoa, mereka kini tahu kemana hasil panen cokelat yang mereka produksi," jelas Mohamad Lakotani.
"Cokelat Ransiki jadi pintu masuk untuk memperkenalkan Papua Barat, bahwa Papua Barat ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semoga potensi ini bisa dilihat dan dijalin kerja sama, untuk kesejahteraan Papua Barat," sambungnya.
Ada alasan tersendiri mengapa Pipiltin Cocoa melirik cokelat dari Ransiki. Tujuan utamanya adalah untuk membantu dan mengembangkan para petani cokelat yang ada di Papua Barat.
Foto: Pipiltin Cocoa"Awalnya kita mencoba biji kakao dari Ransiki, dan rasanya enak serta unik. Tanpa alam dan komunitas, tidak akan ada cokelat atau produk lain. Sehingga kami langsung membeli biji kakao ini dari petani cokelatnya langsung, yang tergabung dalam koperasi di sana. 10% keuntungannya juga kami berikan untuk membangun Koperasi Abersut di Distrik Ransiki," lanjut Tissa.
Hal ini sejalan dengan visi misi Pipiltin Cocoa yang selalu mencari biji kakao berkualitas, dengan rasa yang khas dari tiap daerah. Kini Cokelat Ransiki 72% sudah bisa dibeli di gerai Pipiltin Cocoa, yang ada di Sarinah, Foodhall Senayan City, Grand Indonesia, hingga Kem Chicks Pacific Place seharga Rp 75.000.
Baca Juga: Chocolate Bar Aneka Rasa dan Praline Bentuk Hati untuk Hadiah Valentine
Simak Video "Icip-icip Coklat Bareng Tissa Aunilla di Hari Kartini"
(sob/odi)
Terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah, Papua Barat kini memperkenalkan budidaya cokelat dari Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Hasil kerja sama dengan Pipiltin Cocoa lewat produk cokelat lokal terbaru mereka, yaitu Cokelat Ransiki 72%.
Baca Juga: Kelezatan Cokelat 100% Indonesia Dihadirkan Pipiltin Cocoa Dalam 24 Produk Terbaru

"Cokelat Ransiki ini punya rasa yang unik. Ada rasa lezatnya, rasa umami, hingga rasa gurih. Selain itu cokelat ini punya rasa yang creamy, tanpa tambahan susu, ada rasa nutty nya juga di sana. Banyak orang yang salah kaprah, dan menilai bahwa cokelat berkualitas itu harus pahit. Padahal cokelat yang baik itu rasanya tidak harus selalu pahit, tapi memiliki beberapa lapisan rasa yang muncul di sana," jelas Tissa Aunila selaku pendiri Pipiltin Cocoa, yang dirintisnya sejak 2013.
Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Mohamad Lakotani selaku Wakil Gubernur Papua Barat, dan Markus Waran selaku Bupati Manokwari Selatan. Mereka memberikan apresiasi tertinggi pada Pipiltin Cocoa, dan semua pihak yang telah membantu terciptanya cokelat Ransiki 72% ini.

"Cokelat Ransiki jadi pintu masuk untuk memperkenalkan Papua Barat, bahwa Papua Barat ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semoga potensi ini bisa dilihat dan dijalin kerja sama, untuk kesejahteraan Papua Barat," sambungnya.
Ada alasan tersendiri mengapa Pipiltin Cocoa melirik cokelat dari Ransiki. Tujuan utamanya adalah untuk membantu dan mengembangkan para petani cokelat yang ada di Papua Barat.

Hal ini sejalan dengan visi misi Pipiltin Cocoa yang selalu mencari biji kakao berkualitas, dengan rasa yang khas dari tiap daerah. Kini Cokelat Ransiki 72% sudah bisa dibeli di gerai Pipiltin Cocoa, yang ada di Sarinah, Foodhall Senayan City, Grand Indonesia, hingga Kem Chicks Pacific Place seharga Rp 75.000.
Baca Juga: Chocolate Bar Aneka Rasa dan Praline Bentuk Hati untuk Hadiah Valentine
Simak Video "Icip-icip Coklat Bareng Tissa Aunilla di Hari Kartini"
(sob/odi)