- Buat kamu yang sedang berada di Surabaya, Masjid Cheng Ho menjadi destinasi wisata religi yang wajib kamu kunjungi. Penasaran seperti apa Masjid Cheng Ho ini?
25/09/2019 11:10:00

Jakarta - Buat kamu yang sedang berada di Surabaya, Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya atau yang lebih dikenal dengan Masjid Cheng Ho menjadi destinasi wisata religi yang wajib kamu kunjungi. Penasaran seperti apa Masjid Cheng Ho ini?
Sebuah masjid bergaya khas oriental negeri Tirai Bambu China ini dibangun sebagai bentuk penghormatan pada Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana China yang menyebarkan agama Islam melalui jalur perdagangan.
Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai Masjid Cheng Hoo Surabaya yang dirangkum oleh detikTravel:
1. Asal Usul Nama Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho Surabaya merupakan masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa dan menjadi simbol perdamaian umat beragama. Nama masjid ini berasal dari sosok penghormatan pada Cheng Ho, seorang Muslim berperawakan tinggi yang pernah berlayar dari China hingga ke pantai Afrika. Kedatangan Cheng Ho saat itu disambut baik karena ia menghormati wilayah yang ia singgahi.
Ia mempunyai beberapa misi melalui jalur perdagangan, seperti menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, untuk mengapresiasi sosok Laksamana Cheng Ho yang membawa misi baik tersebut didirikanlah Masjid Cheng Ho.
2. Sejarah Masjid Cheng Ho Surabaya
Masjid Cheng Ho Surabaya dibangun oleh para pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Pembangunan masjid ini dibuat mirip seperti klenteng sebagai wujud penghormatan sosok laksamana Cheng Ho yang membawa misi perdamaian dan seorang muslim yang taat beribadah. Dan, membuat monumental catatan dan fakta perjalanan sejarah sebagai bahariwan mualim yang terkenal dan terpuji.
3. Masjid-Masjid Cheng Ho di Indonesia
Bangunan Masjid Cheng Ho ini faktanya banyak tersebar di perkotaan Indonesia. Pada tahun 2002, Masjid Cheng Ho yang paling awal berdiri di Surabaya.
Lalu disusul oleh kota Palembang (2006), Kutai Kartanegara (2007), Purbalingga (2011), Jambi (2012), Gowa dan Banjarmasin (2014), Batam (2015), Banyuwangi (2016), Samarinda (2017).
Masjid Cheng Ho yang berarsitektur unik. Foto: Raja Adil Siregar
4. Arsitektur Bangunan
Uniknya, arsitektur masjid diilhami dari Masjid Niu Jie di Beijing. Sedangkan pintu utama masjid bernuansa Timur Tengah, dan temboknya bernuansa Jawa.
Ketika kamu berkunjung ke Masjid Cheng Ho Surabaya, kamu akan disambut dengan berbagai ornamen dari seni kaligrafi dan aksara China yang menghiasi bagian langit-langit masjid. Setiap sudut bangunan masjid ini memiliki makna filosofi seperti atap masjid berbentuk persegi delapan yang menyerupai sarang laba-laba.
Adanya unsur delapan yang dipercaya sebagai angka keberuntungan karena tidak memiliki sudut mati. Sedangkan, sarang laba-laba merupakan hewan yang menyelamatkan Nabi Muhammad dari kejaran kaum Quraish.
Di sudut dinding utara , masjid ini nampak relief sang laksamana dengan miniatur kapalnya yang memiliki arti kalau Cheng Ho ialah sosok pelaut muslim dari China dan utusan perdamaian. Anak tangga di pintu kanan dan kiri masjid memiliki 5 dan 6 yang mana menyimbolkan rukun Islam dan rukun iman. Dan, pintu masjid tidak memiliki daun pintu yang melambangkan bahwa masjid ini terbuka bagi siapa saja.
5. Warna Nyentrik
Hasil perpaduan gaya dalam masjid ini diperoleh dominasi empat warna seperti warna merah, kuning, biru, dan hijau. Dalam kebudayaan Tionghoa, keempat warna tersebut adalah simbol kebahagiaan, kemasyhuran, harapan dan kemakmuran. Hal tersebut langsung menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang sedang melewati wilayah ini.
6. Alamat dan Rute
Alamat Masjid Cheng Ho Surabaya berada di pusat Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Gading No. 2, Ketabang, Genteng, atau sekitar 1.000 meter sebelah utara Gedung Balaikota Surabaya. Hal tersebut memudahkan akses para wisatawan atau jamaah muslim untuk menuju ke masjid tersebut.
Untuk menuju ke lokasi, kamu bisa melewati Jalan Kusuma Bangsa - arah Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa. Masjid Cheng Ho ini terletak di lingkup gedung serba guna, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya Jawa Timur.
Simak Video "Kembangkan Pariwisata, Pengusaha Resort Temui Kendala"
(lus/lus)
Sebuah masjid bergaya khas oriental negeri Tirai Bambu China ini dibangun sebagai bentuk penghormatan pada Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana China yang menyebarkan agama Islam melalui jalur perdagangan.
Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai Masjid Cheng Hoo Surabaya yang dirangkum oleh detikTravel:
1. Asal Usul Nama Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho Surabaya merupakan masjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa dan menjadi simbol perdamaian umat beragama. Nama masjid ini berasal dari sosok penghormatan pada Cheng Ho, seorang Muslim berperawakan tinggi yang pernah berlayar dari China hingga ke pantai Afrika. Kedatangan Cheng Ho saat itu disambut baik karena ia menghormati wilayah yang ia singgahi.
Ia mempunyai beberapa misi melalui jalur perdagangan, seperti menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, untuk mengapresiasi sosok Laksamana Cheng Ho yang membawa misi baik tersebut didirikanlah Masjid Cheng Ho.
2. Sejarah Masjid Cheng Ho Surabaya
Masjid Cheng Ho Surabaya dibangun oleh para pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Pembangunan masjid ini dibuat mirip seperti klenteng sebagai wujud penghormatan sosok laksamana Cheng Ho yang membawa misi perdamaian dan seorang muslim yang taat beribadah. Dan, membuat monumental catatan dan fakta perjalanan sejarah sebagai bahariwan mualim yang terkenal dan terpuji.
3. Masjid-Masjid Cheng Ho di Indonesia
Bangunan Masjid Cheng Ho ini faktanya banyak tersebar di perkotaan Indonesia. Pada tahun 2002, Masjid Cheng Ho yang paling awal berdiri di Surabaya.
Lalu disusul oleh kota Palembang (2006), Kutai Kartanegara (2007), Purbalingga (2011), Jambi (2012), Gowa dan Banjarmasin (2014), Batam (2015), Banyuwangi (2016), Samarinda (2017).

4. Arsitektur Bangunan
Uniknya, arsitektur masjid diilhami dari Masjid Niu Jie di Beijing. Sedangkan pintu utama masjid bernuansa Timur Tengah, dan temboknya bernuansa Jawa.
Ketika kamu berkunjung ke Masjid Cheng Ho Surabaya, kamu akan disambut dengan berbagai ornamen dari seni kaligrafi dan aksara China yang menghiasi bagian langit-langit masjid. Setiap sudut bangunan masjid ini memiliki makna filosofi seperti atap masjid berbentuk persegi delapan yang menyerupai sarang laba-laba.
Adanya unsur delapan yang dipercaya sebagai angka keberuntungan karena tidak memiliki sudut mati. Sedangkan, sarang laba-laba merupakan hewan yang menyelamatkan Nabi Muhammad dari kejaran kaum Quraish.
Di sudut dinding utara , masjid ini nampak relief sang laksamana dengan miniatur kapalnya yang memiliki arti kalau Cheng Ho ialah sosok pelaut muslim dari China dan utusan perdamaian. Anak tangga di pintu kanan dan kiri masjid memiliki 5 dan 6 yang mana menyimbolkan rukun Islam dan rukun iman. Dan, pintu masjid tidak memiliki daun pintu yang melambangkan bahwa masjid ini terbuka bagi siapa saja.
5. Warna Nyentrik
Hasil perpaduan gaya dalam masjid ini diperoleh dominasi empat warna seperti warna merah, kuning, biru, dan hijau. Dalam kebudayaan Tionghoa, keempat warna tersebut adalah simbol kebahagiaan, kemasyhuran, harapan dan kemakmuran. Hal tersebut langsung menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang sedang melewati wilayah ini.
6. Alamat dan Rute
Alamat Masjid Cheng Ho Surabaya berada di pusat Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Gading No. 2, Ketabang, Genteng, atau sekitar 1.000 meter sebelah utara Gedung Balaikota Surabaya. Hal tersebut memudahkan akses para wisatawan atau jamaah muslim untuk menuju ke masjid tersebut.
Untuk menuju ke lokasi, kamu bisa melewati Jalan Kusuma Bangsa - arah Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa. Masjid Cheng Ho ini terletak di lingkup gedung serba guna, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya Jawa Timur.
Simak Video "Kembangkan Pariwisata, Pengusaha Resort Temui Kendala"
(lus/lus)