Jakarta -

Semua orang senang merayakan kesedihan. Setidaknya itu yang terlihat di panggung Didi Kempot di Synchronize Fest 2019 gelaran hari pertama, Jumat (4/10/2019) di Gambir Expo, Jakarta Pusat.

Di panggung tersebut, melepas kepedihan karena masalah hidup dan patah hati ternyata tidaklah sulit. Para penonton yang datang terlihat cukup terhibur dengan berjoget dan meneriakan isi hati lewat lagu bersama penyanyi campur sari asal Solo itu.

Dijuluki sebagai Bapak Patah Hati (The Godfather of Broken Heart), Didi Kempot membawakan sejumlah tembang nelangsa berbahasa Jawa.

Dibuka dengan 'Stasiun Balapan', Didi melanjutkan dengan sejumlah lagu lainnya. Lagu-lagu tersebut antara lain 'Kalung Mas', 'Layang Kangen' hingga 'Banyu Langit'.

Sesekali, di antara lagu-lagunya, ia mempatkan diri mengajak para penontonnya berinteraksi.

"Lagu apa lagi? Hilang kan ngantuknya?" tanyanya. "Terima kasih para sad boys, sad girls dan sobat ambyar," sapanya.

(srs/doc)

---

Ia juga mencoba penonton terlibat dalam pertunjukkan dengan meminta mereka menyalakan lampu di ponselnya pada 'Banyu Langit'.

Didi Kempot sempat pamit sebentar. "Sebentar saya minum dulu. Biar penyanyi perempuan dulu yang bernyanyi," ujarnya.

Dua orang penyanyi perempuan yang kerap mengiringinya bernyanyi pun naik ke atas panggung. Keduanya lalu membawakan 'Bojo Galak'.

"Yang lalu-lalu biarkan saja, yang luka-luka relakan saja," pesannya kemudian menyanyikan 'Cidro' yang langsung membuat para penonton ikut bernyanyi serentak.

Didi Kempot rupanya masih mempunyai beberapa nomor andalan lainnya yang ia bawakan, sebut saja 'Pamer Bojo' atau 'Tanjung Mas Tinggal Janji'.

Tentunya dengan gerakan dan anthem 'Cendol Dawet' yang dilantunkan para penonton dengan semangat, lengkap dengan gerakan tangan diangkat ke udara.

Malam itu, sekali lagi, Didi Kempot berhasil membuat para penontonnya berjoget hingga ambyar namun pulang dengan hati riang.

(srs/doc)