- Uniknya, mata air ini mengucurkan air tawar segar dari dalam tanah, padahal letak rawa-rawa ini sangat dekat dan terhubung dengan laut.
18/10/2019 17:42:57

Lombok Timur - Pesona Pulau Lombok tak pernah ada habisnya. Tak melulu soal pantai, pulau seribu masjid ini juga memiliki ratusan destinasi menarik yang tersimpan di desa-desanya. Salah satu desa yang memiliki destinasi wisata yang tengah hit yakni Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Desa Seruni Mumbul, Tajuddin mengungkapkan bahwa desa ini merupakan desa pemekaran dari Desa Labuhan Lombok pada 2011. Menjadi sebuah desa baru yang berdiri sendiri, Seruni Mumbul memiliki banyak PR untuk mengembangkan desanya.
"Pertama kita swadaya membangun aspal jalan. Lalu setelah dana desa masuk kami ada inisiatif untuk membangun wisata Denda Seruni, lalu sisanya untuk infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat," ungkapnya kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
Denda Seruni merupakan tempat wisata buatan yang baru saja dibangun pada Januari 2019 dan diresmikan pada 5 Juni 2019. Di sini, traveler bisa menikmati pemandangan rawa-rawa yang terbentuk oleh puluhan mata air. Uniknya, mata air ini mengucurkan air tawar segar dari dalam tanah, padahal letak rawa-rawa ini sangat dekat dan terhubung dengan laut.
Denda Seruni diambil dari nama seorang putri cantik yang menjadi legenda asal-usul Desa Seruni Mumbul. Nama ini sangat tepat untuk menggambarkan rawa-rawa yang kini berubah menjadi tempat wisata yang elok rupanya. Jika traveler berkunjung sekarang, mungkin tak ada yang pernah menyangka jika Denda Seruni ini awalnya merupakan tempat pembuangan sampah.
Foto: dok detikcom
Imran, Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Seruni Mumbul mengatakan bahwa wisata Denda Seruni ini masuk ke dalam unit kegiatan BUMDes. Dia bercerita bahwa tempat wisata seluas 1,5 hektare ini awalnya merupakan rawa-rawa atau danau yang tidak terurus.
"Setelah rapat antara LKMD, BPD, masyarakat, tokoh pemuda itu akhirnya ada kata sepakat membuat wisata Denda Seruni dengan modal Rp 649 juta yang diambil dari dana desa," ucapnya.
Kini, rawa-rawa yang penuh sampah, kotor dan kumuh itu disulap menjadi tempat wisata yang cantik, sejuk, punya banyak spot selfie yang instagramable, ramah keluarga, dan pastinya ramah di kantong.
Selain menawarkan pemandangan rawa yang asri, Denda Seruni ini juga menyewakan perahu, bebek-bebek kayuh, sepeda air, serta perahu boat yang digunakan untuk mengelilingi rawa-rawa. Biaya sewanya pun sangat murah, hanya Rp 3.000 saja untuk semua fasilitas.
Di sini juga ada rumah pohon unik yang wajib dinaiki karena pemandangan yang terlihat dari atas rumah pohon ini begitu indah. Tak hanya itu, spot-spot foto terbaik juga tersedia seperti spot hati hingga spot payung-payung yang terbuat dari jerami.
Foto: dok detikcom
Imran mengatakan sejak adanya Denda Seruni ini, pendapatan desa jadi meningkat. Bulan pertama setelah dibuka saja Denda Seruni mendapatkan hasil yang menakjubkan yakni Rp 62 juta rupiah dengan jumlah kunjungan mencapai 1.000 orang.
Jika traveler mau berkunjung ke Denda Seruni, sebaiknya traveler menginap di pusat kota Kabupaten Lombok Timur. Sebab, jika berangkat dari Kota Mataram membutuhkan waktu 2 jam, sedangkan dari Kabupaten Lombok Timur hanya 45 menit saja.
Destinasi wisata ini buka sejak pukul 06.00-18.00 WITA. Biaya retribusinya pun sangat murah yakni Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Dengan biaya minimal, traveler bisa melihat keindahan alam yang mengagumkan.
Ikuti terus berita-berita tentang kabar desa dari desa-desa di seluruh Indonesia. Informasi lainnya dari Kemendes PDTT bisa dilihat di sini.
Simak Video "Salat Tiga Waktu, Ajaran Islam Pertama di Sembalun"
(ega/ega)
Kepala Desa Seruni Mumbul, Tajuddin mengungkapkan bahwa desa ini merupakan desa pemekaran dari Desa Labuhan Lombok pada 2011. Menjadi sebuah desa baru yang berdiri sendiri, Seruni Mumbul memiliki banyak PR untuk mengembangkan desanya.
"Pertama kita swadaya membangun aspal jalan. Lalu setelah dana desa masuk kami ada inisiatif untuk membangun wisata Denda Seruni, lalu sisanya untuk infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat," ungkapnya kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
Denda Seruni merupakan tempat wisata buatan yang baru saja dibangun pada Januari 2019 dan diresmikan pada 5 Juni 2019. Di sini, traveler bisa menikmati pemandangan rawa-rawa yang terbentuk oleh puluhan mata air. Uniknya, mata air ini mengucurkan air tawar segar dari dalam tanah, padahal letak rawa-rawa ini sangat dekat dan terhubung dengan laut.
Denda Seruni diambil dari nama seorang putri cantik yang menjadi legenda asal-usul Desa Seruni Mumbul. Nama ini sangat tepat untuk menggambarkan rawa-rawa yang kini berubah menjadi tempat wisata yang elok rupanya. Jika traveler berkunjung sekarang, mungkin tak ada yang pernah menyangka jika Denda Seruni ini awalnya merupakan tempat pembuangan sampah.
Imran, Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Seruni Mumbul mengatakan bahwa wisata Denda Seruni ini masuk ke dalam unit kegiatan BUMDes. Dia bercerita bahwa tempat wisata seluas 1,5 hektare ini awalnya merupakan rawa-rawa atau danau yang tidak terurus.
"Setelah rapat antara LKMD, BPD, masyarakat, tokoh pemuda itu akhirnya ada kata sepakat membuat wisata Denda Seruni dengan modal Rp 649 juta yang diambil dari dana desa," ucapnya.
Kini, rawa-rawa yang penuh sampah, kotor dan kumuh itu disulap menjadi tempat wisata yang cantik, sejuk, punya banyak spot selfie yang instagramable, ramah keluarga, dan pastinya ramah di kantong.
Selain menawarkan pemandangan rawa yang asri, Denda Seruni ini juga menyewakan perahu, bebek-bebek kayuh, sepeda air, serta perahu boat yang digunakan untuk mengelilingi rawa-rawa. Biaya sewanya pun sangat murah, hanya Rp 3.000 saja untuk semua fasilitas.
Di sini juga ada rumah pohon unik yang wajib dinaiki karena pemandangan yang terlihat dari atas rumah pohon ini begitu indah. Tak hanya itu, spot-spot foto terbaik juga tersedia seperti spot hati hingga spot payung-payung yang terbuat dari jerami.

Imran mengatakan sejak adanya Denda Seruni ini, pendapatan desa jadi meningkat. Bulan pertama setelah dibuka saja Denda Seruni mendapatkan hasil yang menakjubkan yakni Rp 62 juta rupiah dengan jumlah kunjungan mencapai 1.000 orang.
Jika traveler mau berkunjung ke Denda Seruni, sebaiknya traveler menginap di pusat kota Kabupaten Lombok Timur. Sebab, jika berangkat dari Kota Mataram membutuhkan waktu 2 jam, sedangkan dari Kabupaten Lombok Timur hanya 45 menit saja.
Destinasi wisata ini buka sejak pukul 06.00-18.00 WITA. Biaya retribusinya pun sangat murah yakni Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Dengan biaya minimal, traveler bisa melihat keindahan alam yang mengagumkan.
Ikuti terus berita-berita tentang kabar desa dari desa-desa di seluruh Indonesia. Informasi lainnya dari Kemendes PDTT bisa dilihat di sini.
Simak Video "Salat Tiga Waktu, Ajaran Islam Pertama di Sembalun"
(ega/ega)