- Beragam es krim kini bisa dinikmati di Indonesia. Dari yang klasik sampai kekinian. Ada juga es krim jadul asli Indonesia yang selalu bikin kangen.
22/10/2019 19:30:28

Jakarta - Beragam es krim kini bisa dinikmati di Indonesia. Dari yang klasik sampai kekinian. Ada juga es krim jadul asli Indonesia yang selalu bikin kangen.
Pertama dibuat di China, akhirnya Marco Polo mengenalkan es krim pada abad ke-13 ke Eropa. Menurut catatan sejarah, es krim kemudian populer di Roma, Italia. Dengan menggabungkan bahan-bahan makanan seperti sirup buah hingga madu. Dari Roma, es krim menyebar ke seluruh bagian dunia, salah satunya di Indonesia.
Berbeda dengan es krim gaya Barat, Indonesia punya beberapa es krim jadul yang disajikan dengan gaya tradisional, dan menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Salah satu contohnya ada es potong, es puter, es goyang, hingga es gabus yang cukup populer jadi jajanan generasi 90-an.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 es krim jadul asli Indonesia yang masih ada hingga sekarang. Tetap enak kapanpun dinikmati!
Baca Juga: Pertama Diciptakan di China, Es Krim yang Lembut Dingin Kini Mendunia (sob/odi)
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Pertama dibuat di China, akhirnya Marco Polo mengenalkan es krim pada abad ke-13 ke Eropa. Menurut catatan sejarah, es krim kemudian populer di Roma, Italia. Dengan menggabungkan bahan-bahan makanan seperti sirup buah hingga madu. Dari Roma, es krim menyebar ke seluruh bagian dunia, salah satunya di Indonesia.
Berbeda dengan es krim gaya Barat, Indonesia punya beberapa es krim jadul yang disajikan dengan gaya tradisional, dan menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Salah satu contohnya ada es potong, es puter, es goyang, hingga es gabus yang cukup populer jadi jajanan generasi 90-an.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 es krim jadul asli Indonesia yang masih ada hingga sekarang. Tetap enak kapanpun dinikmati!
Baca Juga: Pertama Diciptakan di China, Es Krim yang Lembut Dingin Kini Mendunia (sob/odi)

Es Potong ini sudah ada sejak dulu, dari kisaran harganya masih Rp 3 perak, hingga mencapai ribuan rupiah. Biasanya pedagang es potong, menawarkan jualan mereka di depan sekolah atau taman yang banyak dilalui anak-anak. Bermodalkan gerobak sederhana, es potong masuk ke dalam es krim klasik dari Indonesia.
Untuk penyajiannya, es potong memiliki bentuk panjang lonjong. Varian rasanya ada cokelat, durian, kacang hijau, alpukat, dan ketan hitam. Jika es krim modern menggunakan susu, kebanyakan es potong mengandalkan rasa legit dari santan kental yang ditambahkan sedikit tepung hungkwe.
Agar cita rasa tradisionalnya semakin terasa, es potong ini dipotong dengan panjang sesuai selera, lalu ditusuk menggunakan tusukan sate. Di bagian dalam es, biasanya ada tambahan topping kacang hijau atau ketan yang enak manis.

Banyak orang yang mengira, bahwa es potong dan es goyang adalah es yang sama. Padahal es potong dan es goyang ini punya perbedaan yang cukup terlihat, dan selain dari nama, cara penyajiannya pun tak sepolos es potong.
Para penjual es goyang ini, menjual es di dalam gerobak. Mengapa disebut es goyang? Karena para penjual es akan menggoyang-goyangkan gerbobak mereka, saat adonan es krim dituangkan ke dalam cetakan. Karena jika tidak digoyang, adonan es di dalam tidak akan jadi, dan tidak keras.
Untuk bahan-bahan yang digunakan dalam membuat es goyang ini ada santan, gula pasir, tepung hungkwe, dan tambahan garam. Selain itu biasanya es goyang disajikan dengan saus cokelat, berlapis kacang yang enak gurih dan renyah.

Bagi generasi 90-an, jajan es gabus sehabis pulang sekolah, jadi rutinitas yang tak terlewatkan. Berbeda dengan es krim jadul lainnya, es gabus ini bentuknya mirip seperti kue lapis, dengan potongan kotak dan penuh warna.
Es gabus ini berasal dari wilayah Yogyakarta. Bentuknya yang unik, dan teksturnya yang mirip seperti gabus, membuat es krim tradisional yang satu ini diberi nama es krim gabus. Bahan-bahan yang digunakan juga sederhana, dan mirip seperti es krim tradisional lainnya.
Untuk membuat es gabus, dibutuhkan, campuran tepung hungkwe, susu, dan tambahan gula pasir. Ditambah dengan sedikit pewarna makanan, untuk mempercantik tampilan es gabus. Tekstur dari es ini sedikit kenyal dan berserat, mirip seperti jelly.

Termasuk ke dalam salah satu es krim tradisional yang cukup populer. Es puter ini dijual menggunakan gerobak, atau dipikul, tentunya dengan harga murah. Nama lain dari es krim ini adalah es dung-dung, karena dijual menggunakan gong kecil yang mengeluarkan bunyi 'dung dung'.
Disebut sebagai es puter, karena cara pembuatannya adalah santan dengan campuran bahan lainnya yang dibekukan secara tradisional. Menggunakan alat bentuk tabung, kemudian diputar, menggunakan es batu dan garam yang menjadi metode populer untuk membekukan makanan.
Es puter yang legendaris dari Klaten, Jawa Tengah ini menggunakan bahan utama seperti santan, air, dan gula. Teksturnya sedikit kasar, tapi untuk masalah es krim tidak kalah dengan es krim yang diolah menggunakan bahan-bahan dan metode modern.

Es lilin terinspirasi dari popsicle atau es loli gaya Amerika. Populer di Bandung, dan kota-kota di Indonesia lainnya, es lilin disajikan dalam plastik kecil yang diikat dan dibekukan hingga menjadi bongkahan es.
Untuk variasi rasa dari es lilin ini cukup beragam, meski awalnya hanya dibuat dari perpaduan susu dan santan serta gula. Tapi varian populernya ada juga dari kacang hijau, lengkap dengan topping kacang hijau di dalamnya.
Kemudian ada juga rasa kacang merah, strawberry, cokelat, jeruk, durian, hingga buah-buahan lainnya. Biasanya pedagang es lilin bisa ditemukan di depan sekolah. Tapi kini pedagang es lilin mulai berkurang. Di tahun 1990-an sendiri, jajanan es yang satu ini digemari banyak anak-anak.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Es Krim Klasik Tjanang Favorit Presiden Soekarno