LOGO

News

5 Mitos Dibalik Lezatnya Olahan Bebek, Masih Percaya?

31/10/2019 16:07:33
Daging bebek yang gurih ternyata memiliki banyak mitos. Ada yang menganggap daging bebek penyebab kolesterol dan tidak aman dikonsumsi ibu hamil. Benarkah?
  • Daging bebek yang gurih ternyata memiliki banyak mitos. Ada yang menganggap daging bebek penyebab kolesterol dan tidak aman dikonsumsi ibu hamil. Benarkah?
Jakarta - Daging bebek yang gurih dan legit ternyata memiliki banyak mitos. Ada yang menganggap daging bebek penyebab kolesterol dan tidak aman dikonsumsi ibu hamil. Benarkah?

Banyak hidangan populer Indonesia yang diolah menggunakan daging bebek. Masakan seperti itik lado mudo, bebek betutu hingga bebek goreng Madura memang sulit ditolak tapi banyak juga yang khawatir dengan dampak buruk usai menyantap bebek.

Kandungan lemak yang tinggi pada daging bebek membuat banyak mitos berkembang. Ada yang percaya kalau daging bebek jadi biang kerok munculnya kolesterol, asam urat hingga resiko kanker.

Lantas apakah dampak-dampak buruk yang dipercaya seputar daging bebek ini adalah fakta atau hanya mitos belaka? Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa mitos dan penjelasan seputar daging bebek.

(dvs/odi)

Foto: iStock Foto: iStock


1. Penyebab kolesterol
Rasa gurih pada daging bebek memang dipengaruhi oleh tingginya kandungan minyak alami pada daging bebek. Minyak inilah yang disebut-sebut menjadi penyebab timbulnya kolesterol.

Dalam 300 gram daging bebek mengandung 70-75 mg lemak sementara kebutuhan lemak harian orang dewasa yakni 300 mg per hari. Jika dikonsumsi secara bijak, daging bebek tidaklah berbahaya. Yang membuatnya dituding sebagai penyebab kolesterol adalah konsumsi dalam porsi yang berlebihan.

Agar hidangan bebek tidak membahayakan kesehatan tubuh maka cobalah mengolah bebek dengan teknik yang lebih sehat. Kurangi menyantap bebek goreng dan beralihlah padasajian bebek bakar ataupun bebek yang dimasak dengan cara direbus.

Baca juga : Di Sini Ada Bebek Bali, Bebek Goreng Renyah hingga Bebek Pecatu

(dvs/odi)

Foto: shutterstock Foto: shutterstock


2. Pemicu stroke dan penyakit jantung
Isu yang berkembang di masyarakat ini terbilang cukup meresahkan. Daging bebek tidak secara langsung menjadi sebab hadirnya sakit jantung maupun stroke.

Kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada daging bebek memang akan berdampak bahaya jika dikonsumsi terus menerus dalam jumlah banyak. Lemak yang menumpuk dalam tubuh perlahan-lahan menyumbat arteri dam mengganggu aliran darah.

Jika didiamkan terus menerus barulah akan memicu timbulnya penyakit jantung dan stroke. Tapi bukan berarti menyantap seporsi bebek akan langsung berpotensi terkena serangan jantung.

Untuk menyiasatinya, kontrol konsumsi bebek yang disantap. Batasi konsumsi bebek agar lemak dan kolesterol tidak mengganggu kesehatan.

(dvs/odi)

Foto: iStock Foto: iStock


3. Penyebab asam urat
Untuk mitos yang satu ini ditujukan pada unggas jenis entok. Daging entok yang punya rasa gurih dan lembut juicy ini disebut-ssebut sebagai pemicu asam urat.

Meski serupa, daging entok dan bebek sebenarnya memiliki kandungan lemak yang berbeda. Entok punya kandungan lemak lebih rendah dibanding daging bebek. Namun entok mengandung purin yang lebih tinggi.

Purin dalam daging entok ini merupakan senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Jika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh maka asam urat ini akan mengkristal serta menganggu sistem kerja sendi dan jaringan ikat.

(dvs/odi)

Foto: iStock Foto: iStock


4. Mengganggu kehamilan
Banyak para ibu hamil yang enggan makan daging bebek karena mitos yang berkembang. Kabarnya, daging bebek akan membahayakan ibu dan calon bayinya, padahal hal ini hanyalah mitos belaka.

Ibu hamil tetap boleh menyantap bebek namun dengan porsi yang dibatasi. Kandungan kolesterol yang cukup tinggi pada daging bebek dikhawatirkan akan memicu timbulnya darah tinggi dan kolesterol.

Ketika ibu hamil mengalamikolesterol atau darah tinggi maka sirkulasi darah ke janin akan terganggu. Para pakar kesehatan menganjurkan ibu hamil untuk tidak sering mengonsumsi daging bebek, bukan menghindari sama sekali. Setidaknya makan daging bebek hanya dua kali dalam seminggu.

Baca juga : Cara Masak Bebek Agar Empuk dan Tak Bau Amis

(dvs/odi)

Foto: iStock Foto: iStock


5. Memicu kanker
Hingga saat ini dokter belum bisa menentukan faktor pasti penyebab kanker. Meskipun banyak orang pecaya tetapi isu soal daging bebek penyebab kanker hanyalah mitos belaka.

Biasanya daging bebek yang dijual di pasaran sudah ditambahkan berbagai bahan kimia mulai dari tawas, pewarna sintetis dan paracetamol. Hal inilah yang menjadi pemicu hadirnya sel kanker.

Bahan kimia ini jika dibiarkan masuk ke dalam tubuh secara terus menerus maka bukan tidak mungkin akan mengundang kanker. Tapi sejauh ini belum ada penelitian yang mengungkap kalau daging bebek adalah penyebab kanker.


(dvs/odi)
Berita selanjutnya