- Pengumpulan dokumen sejarah Tionghoa ini tak lepas dari kerusuhan etnis di Jakarta pada tahun 1998.
Mengenal Sejarah di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
Mengenal Sejarah di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
24/01/2020 20:28:53

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tak ada yang istimewa dari salah satu bangunan rumah toko (ruko) yang berlokasi di Kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan.
Hanya ada satu papan merah berukir yang kondisinya telah usang. Papan itu memiliki aksara berkelir emas dengan tulisan " Museum Pustaka Peranakan Tionghoa".
Selangkah saat melewati papan tersebut untuk masuk, terdapat pemandangan kuno lain yang terpampang pada dalam jendela ruko seperti adanya papan nama beraksara mandarin.
Baca juga: Masyarakat China dan Sumbangsih pada Bahasa di Indonesia
Begitu di dalam ruangan, tampak tumpukan buku-buku hingga majalah serta komik yang memiliki aksara serupa.

Pandangan yang semula melihat museum sederhana biasa seakan sirna, menjadi istimewa.
Saat ditemui ditemui Kompas.com Rabu (22/1/2020), pemilik museum Azmi Abubakar mengatakan bahwa seluruh buku, masajalah, komik, serta foto-foto yang menggambarkan sejarah Tionghoa telah dikumpulknya sejak 1999 lalu.
Saat ini, sedikitnya sudah ada 40.000 literatur yang mengenai sejarah Tionghoa di Indonesia.

"Museum ini saya buka tahun 2011, setelah saya kumpulkan dokumen sejak tahun 1999. Saat ini ada sekitar 40.000 literatur," kata Azmi.
Baca juga: Sejarah Bangunan Tionghoa Tertua di Jakarta
Pengumpulan dokumen sejarah Tionghoa ini tak lepas dari kerusuhan etnis di Jakarta pada tahun 1998.
Saat itu Azmi yang merupakan aktivis bagaimana kejadian menyedihkan menimpa keluarga Tionghoa.