LOGO

News

Membangun 'Jalur Rempah' Indonesia Menuju Pengakuan UNESCO

Membangun 'Jalur Rempah' Indonesia Menuju Pengakuan UNESCO

21/02/2020 15:48:00
Jalur Rempah merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Jalur Rempah merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jalur Rempah merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dream - Bila di Tiongkok ada Jalur Sutera, maka di Indonesia ada Jalur Rempah. Indonesia sedang berjuang agar Jalur Rempah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia dari Badan PBB untuk urusan Pendidikan, Sosial, dan Budaya (UNESCO). Inisiasi ini digagas Yayasan Negeri Rempah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

" Kita berupaya memperoleh pengakuan UNESCO bahwa Jalur Rempah menjadi warisan dunia. Kita punya cukup banyak alasan," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Negeri Rempah, Hassan Wirajuda.

Hal itu disampaikan mantan Menteri Luar Negeri itu dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (Forum Group Discussion) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Jumat 21 Februari 2020.

Menurut Hassan Wirajuda, untuk menuju ke arah itu perlu banyak pihak yang terlibat. Terutama dalam sisi perspektif kampanye dan latar belakang sejarah.

" Ini karya besar yang membutuhkan andil banyak pihak. Pemerintah dan non-pemerintah," terangnya lagi.

 Relief kapal di Candi Borobudur

Relief kapal di Candi Borobudur (Foto: Shutterstock)

Jalur Rempah menurut Hassan, merupakan hasil dari menggali masa lalu sejarah Indonesia dengan konteks kekinian. Nenek Moyang rakyat Indonesia tak cuma berorientasi di daratan, tapi juga laut.

" Bayangkan, masa jaya Kerajaan Sriwijaya itu sekitar 500 tahun. Kebesaran Sriwijaya sebagai kerajaan maritim adalah perdagangan internasional," terangnya.

Kala itu, lanjut Hassan, Kerajaan Sriwijaya telah mengembangkan sistem perdagangan dengan nilai tambah lebih. Barang-barang dari luar nusantara yang masuk ke pelabuhan diolah kembali lalu dikirim ke luar negeri.

" Sriwijaya juga punya andil dalam pendirian Universitas Nalanda di India pada abad ke-5. Ini tradisi kebesaran kita," cerita Hassan.

 Ilustrasi rempah-rempah

(Foto: Shutterstock)

Senada, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyebut, nantinya akan ada semacam ekspedisi Jalur Rempah menggunakan kapal dari TNI Angkatan Laut.

Selain itu, akan ada banyak kegiatan lain seperti seni kultural, kuliner, fashion, dan masih banyak lagi. 

" Berharap diskusi ini bisa menjadi landasan kita. Agustus sampai Oktober mulai berkegiatan. Kerja cepat untuk menghasilkan yang terbaik. Saya optimistis dan bersemangat hasilnya akan optimal," ujar Hilmar. 

Kegiatan ini juga didukung kementerian lain, seperti Kementerian Luar Negeri. Menurut Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya, Kementerian Luar Negeri mendukung penuh inisiatif ini. 

Satu hal yang ditekankan Desra, narasi dalam Jalur Rempah sebaiknya tidak dibuat dengan narasi berlatar belakang penjajahan. " Tetapi dari kita sendiri," terangnya. 

 

Berita selanjutnya