LOGO

News

Es Dawet Telasih dan 3 Kuliner Legendaris di Pasar Gede Solo

Es Dawet Telasih dan 3 Kuliner Legendaris di Pasar Gede Solo

26/03/2020 08:08:34
Di pasar tradisional yang berada di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini terdapat banyak kuliner Solo yang menggiurkan.
  • Di pasar tradisional yang berada di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini terdapat banyak kuliner Solo yang menggiurkan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Solo, traveler wajib mengunjungi Pasar Gede.

Di pasar tradisional yang berada di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini terdapat banyak kuliner Solo yang menggiurkan.

Beberapa di antaranya sudah lama eksis dan memiliki banyak pelanggan setia.

Satu di antaranya bahkan menjadi kuliner Solo kesukaan Jokowi.

Berikut kuliner di Pasar Gede yang menggiurkan, dirangkum TribunTravel dari KompasTravel.

LIHAT JUGA:

• Liburan ke Kampung Halaman Jokowi, Cicipi Brambang Asem di Pasar Gede Solo

1. Timlo Sastro

Timlo Sastro (TRIBUNSOLO.COM/ATIKA PRAPTAMI)

Jika bertanya rekomendasi kepada orang Solo mengenai makanan khas, pasti mereka akan menjawab, "Timlo Sastro yang di belakang Pasar Gede."

Timlo Sastro juga dikenal berada dekat tempat pembuangan sampah, sehingga bau sampah akan tercium ketika bersantap di sini.

Meski begitu, rumah makan ini tak pernah sepi pengunjung.

Adalah Pak Sastro yang pertama kali mengenalkan timlo kepada masyarakat Solo pada tahun 1952.

Timlo merupakan sejenis sup bening segar dengan isian aneka jeroan ayam, sosis solo, suwiran ayam, dan telur pindang.

Kuliner Solo ini sejatinya dihidangkan saat sarapan. Maka dari itu, Timlo Sastro hanya buka dari pukul 06.30-15.30 WIB.

Saat ini Timlo Sastro dikelola oleh empat orang anak Pak Sastro, dan memiliki cabang di Jalan Dr Wahidin yang buka sampai malam.

Semangkuk timlo komplit dengan nasi dihargai Rp 25.000.

2. Nasi Liwet Bu Sri

Nasi liwet (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Inilah salah satu nasi liwet legendaris di Solo dengan rasa yang mantap.

Anak Bu Sri yang kini meneruskan usaha almarhumah ibunya sendiri tidak tahu sejak kapan usaha ini dimulai, yang ia tahu hanyalah resep nasi liwet legendaris sang ibu.

Daun pisang menurut anak Bu Sri menjadi penjaga cita rasa nasi.

Jangan lupahkan areh, suwiran ayam kampung rebus, sayur labu, dan telur pindang yang membuat hidangan ini sangat seimbang dari segi rasa.

Harga sepincuk nasi liwet Bu Sri dihargai Rp 9.000.

Patokan nasi Liwet Bu Sri berjualan adalah di bagian luar Pasar Gede yang menjual buah. Ia berjualan di pojok dengan meja sederhana dan kursi plastik.

3. Tahok

Tahok (Instagram/gastronomy.aficionado)

Tak jauh dari Nasi Liwet Bu Sri, ada Pak Citro yang menjual tahok.

Tahok adalah camilan khas China yang mengenyangkan, yang terbuat dari sari kacang kedelai dan disantap dengan air jahe gula.

Di banyak daerah, kuliner Solo ini disebut pula kembang tahu.

Pak Citro berjualan tahok dari tahun 1968, buka dari pukul 06.00 WIB dan biasa habis pukul 12.00 WIB.

Satu mangkuk tahok dihargai Rp 6.000.

4. Dawet Telasih

Es dawet telasih (TribunWow.com/Maria N)

Ada banyak kios dawet telasih di Pasar Gede, tetapi yang paling ramai adalah Dawet Telasih Bu Dermi.

Mbak Uti adalah nama cucu Bu Dermi yang kini meneruskan usaha keluarga tersebut.

Ia mengaku tak tahu pasti kapan neneknya berjualan, tetapi banyak orang yang mengatakan sejak Pasar Gede berdiri, sekitar tahun 1930.

Cobalah kesegaran es dawet telasih komplit yang terdiri dari ketan item, cendol, bubur sum sum, gula putih, dan tape ketan.

Dihargai Rp 9.000 per mangkuk.

Untuk menyantap es dawet ini perlu antre, tetapi kecepatan Mbak Uti meracik es dawet telasih tak perlu diragukan.

Bahkan Presiden Jokowi juga gemar menyantap es dawet telasih ini.

• Daftar Warung Soto Enak di Solo yang Pas Dikunjungi saat Musim Hujan

• Bebek Mropol hingga Gudeg Relasi, Ini 7 Kuliner Malam di Solo dan Sekitarnya yang Menggugah Selera

• Daftar Keberangkatan Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo yang Dibatalkan Karena Covid-19

• 5 Pilihan Kuliner Malam di Solo, Nikmati Kelezatan Gudeg Ceker Margoyudan

• Jadwal Perjalanan dan Tarif Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul 4 Legenda Kuliner di Pasar Gede Solo.

• Liburan ke Kampung Halaman Jokowi, Cicipi Brambang Asem di Pasar Gede Solo

1. Timlo Sastro

Timlo Sastro (TRIBUNSOLO.COM/ATIKA PRAPTAMI)

Jika bertanya rekomendasi kepada orang Solo mengenai makanan khas, pasti mereka akan menjawab, "Timlo Sastro yang di belakang Pasar Gede."

Timlo Sastro juga dikenal berada dekat tempat pembuangan sampah, sehingga bau sampah akan tercium ketika bersantap di sini.

Meski begitu, rumah makan ini tak pernah sepi pengunjung.

Adalah Pak Sastro yang pertama kali mengenalkan timlo kepada masyarakat Solo pada tahun 1952.

Timlo merupakan sejenis sup bening segar dengan isian aneka jeroan ayam, sosis solo, suwiran ayam, dan telur pindang.

Kuliner Solo ini sejatinya dihidangkan saat sarapan. Maka dari itu, Timlo Sastro hanya buka dari pukul 06.30-15.30 WIB.

Saat ini Timlo Sastro dikelola oleh empat orang anak Pak Sastro, dan memiliki cabang di Jalan Dr Wahidin yang buka sampai malam.

Semangkuk timlo komplit dengan nasi dihargai Rp 25.000.

2. Nasi Liwet Bu Sri

Nasi liwet (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Inilah salah satu nasi liwet legendaris di Solo dengan rasa yang mantap.

Anak Bu Sri yang kini meneruskan usaha almarhumah ibunya sendiri tidak tahu sejak kapan usaha ini dimulai, yang ia tahu hanyalah resep nasi liwet legendaris sang ibu.

Daun pisang menurut anak Bu Sri menjadi penjaga cita rasa nasi.

Jangan lupahkan areh, suwiran ayam kampung rebus, sayur labu, dan telur pindang yang membuat hidangan ini sangat seimbang dari segi rasa.

Harga sepincuk nasi liwet Bu Sri dihargai Rp 9.000.

Patokan nasi Liwet Bu Sri berjualan adalah di bagian luar Pasar Gede yang menjual buah. Ia berjualan di pojok dengan meja sederhana dan kursi plastik.

3. Tahok

Tahok (Instagram/gastronomy.aficionado)

Tak jauh dari Nasi Liwet Bu Sri, ada Pak Citro yang menjual tahok.

Tahok adalah camilan khas China yang mengenyangkan, yang terbuat dari sari kacang kedelai dan disantap dengan air jahe gula.

Di banyak daerah, kuliner Solo ini disebut pula kembang tahu.

Pak Citro berjualan tahok dari tahun 1968, buka dari pukul 06.00 WIB dan biasa habis pukul 12.00 WIB.

Satu mangkuk tahok dihargai Rp 6.000.

4. Dawet Telasih

Es dawet telasih (TribunWow.com/Maria N)

Ada banyak kios dawet telasih di Pasar Gede, tetapi yang paling ramai adalah Dawet Telasih Bu Dermi.

Mbak Uti adalah nama cucu Bu Dermi yang kini meneruskan usaha keluarga tersebut.

Ia mengaku tak tahu pasti kapan neneknya berjualan, tetapi banyak orang yang mengatakan sejak Pasar Gede berdiri, sekitar tahun 1930.

Cobalah kesegaran es dawet telasih komplit yang terdiri dari ketan item, cendol, bubur sum sum, gula putih, dan tape ketan.

Dihargai Rp 9.000 per mangkuk.

Untuk menyantap es dawet ini perlu antre, tetapi kecepatan Mbak Uti meracik es dawet telasih tak perlu diragukan.

Bahkan Presiden Jokowi juga gemar menyantap es dawet telasih ini.

• Daftar Warung Soto Enak di Solo yang Pas Dikunjungi saat Musim Hujan

• Bebek Mropol hingga Gudeg Relasi, Ini 7 Kuliner Malam di Solo dan Sekitarnya yang Menggugah Selera

• Daftar Keberangkatan Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo yang Dibatalkan Karena Covid-19

• 5 Pilihan Kuliner Malam di Solo, Nikmati Kelezatan Gudeg Ceker Margoyudan

• Jadwal Perjalanan dan Tarif Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul 4 Legenda Kuliner di Pasar Gede Solo.

Berita selanjutnya