- Wedang ronde terkenal di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, banyak masyarakat di daerah tersebut yang menjajakan minuman hangat ini.
Fakta Unik Wedang Ronde, Minuman Tradisional yang Berasal dari China
Fakta Unik Wedang Ronde, Minuman Tradisional yang Berasal dari China
29/03/2020 08:12:02

TRIBUNTRAVEL.COM - Wedang ronde, satu minuman yang melegenda yang terdiri dari kuah jahe yang diberi isian ronde.
Wedang ronde terkenal di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, banyak masyarakat di daerah tersebut yang menjajakan minuman hangat ini.
Cita rasa wedang ronde akrab di lidah warga Indonesia tetapi minuman ini bukan asli Indonesia.
Wedang ronde sebenarnya makanan khas dari China.
TONTON JUGA
Dalam satu artikel Kompas.com menjelaskan, jika asal mula minuman yang banyak ditemui di wilayah sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah ini bernama dongzhi atau tangyuan.
Tangyuan salah satu dessert dari China yang bentuknya mirip dengan ronde.
Wedang ronde bisa sampai ke Indonesia karena dahulu banyak pedagang China yang datang ke Nusantara.
Wedang ronde yang disajikan dingin (Instagram/rondejago)
Mereka pun memperkenalkan minuman ini ke masyarakat.
Pada dasarnya tangyuan memiliki kuah yang hangat dan manis saja.
Namun penduduk Indonesia mencampurkan jahe sebagai rempah khas untuk memperkaya rasa dari tangyuan.
Inovasi tersebut akhirnya menciptakan wedang ronde salah satu minuman khas Jawa Tengah dan Yoygakarta yang identik dengan ronde bercita rasa manis serta wangi jahe.
Wedang Ronde Miroso (facebook.com/Kemenpar)
Wedang ronde dapat dinikmati pada sore maupun malam hari, terutama jika sedang musim hujan.
Sensasi kenyal dari ronde dan hangatnya kuah jahe bisa membuat penikmatnya ketagihan.
Minuman ini memiliki rasa manis dari gula pasir atau gula merah, pedas dari jahe, dan gurih dari kacang tanah.
Ronde terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat-bulat dengan isian remahan kacang tanah dan gula.
Biasanya semangkuk wedang ronde terdapat tiga warna ronde yang berbeda-beda.
Wedang Ronde di Jalan Bogor-Sukabumi, dekat Rancamaya. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Ada merah, hijau, dan putih.
Ronde kemudian disiram dengan kuah jahe yang memiliki rasa pedas manis.
Tekstur ronde cukup padat sehingga bisa menjadi asupan bagi tubuh dan cukup mengenyangkan.
Ronde memiliki tekstur dan rasa seperti mochi tetapi tidak lengket.
Selain isian tersebut, biasanya juga ada wedang ronde yang disajikan dengan beragam bahan tambahan seperti agar-agar, kolang-kaling, dan roti tawar.
Kacang tanah sangrai juga ditaburakan di atasnya, sehingga menambah tekstur renyah dan rasa gurih.
• Eksis Sejak 1964, Wedang Ronde Jago di Salatiga Jadi Langganan Artis Ibu Kota
• 7 Jajanan Murah dan Enak di Yogyakarta, Coba Wedang Ronde Mbah Payem di Kawasan Kauman
• 8 Jajanan Murah dan Enak di Yogyakarta, dari Jenang Lempuyangan hingga Wedang Ronde Mbah Payem
• Kuliner Magelang – Jadi Langganan Bung Karno, Yuk Icip-icip Sate Pisang dan Wedang Ronde Miroso
• Kuliner Bogor - Minum Wedang Ronde di Puncak, Bola-Bola Isi Kacang Terasa Lembut
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Wedang Ronde, Minuman Tradisional dari China",
Dalam satu artikel Kompas.com menjelaskan, jika asal mula minuman yang banyak ditemui di wilayah sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah ini bernama dongzhi atau tangyuan.
Tangyuan salah satu dessert dari China yang bentuknya mirip dengan ronde.
Wedang ronde bisa sampai ke Indonesia karena dahulu banyak pedagang China yang datang ke Nusantara.
Wedang ronde yang disajikan dingin (Instagram/rondejago)
Mereka pun memperkenalkan minuman ini ke masyarakat.
Pada dasarnya tangyuan memiliki kuah yang hangat dan manis saja.
Namun penduduk Indonesia mencampurkan jahe sebagai rempah khas untuk memperkaya rasa dari tangyuan.
Inovasi tersebut akhirnya menciptakan wedang ronde salah satu minuman khas Jawa Tengah dan Yoygakarta yang identik dengan ronde bercita rasa manis serta wangi jahe.
Wedang Ronde Miroso (facebook.com/Kemenpar)
Wedang ronde dapat dinikmati pada sore maupun malam hari, terutama jika sedang musim hujan.
Sensasi kenyal dari ronde dan hangatnya kuah jahe bisa membuat penikmatnya ketagihan.
Minuman ini memiliki rasa manis dari gula pasir atau gula merah, pedas dari jahe, dan gurih dari kacang tanah.
Ronde terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat-bulat dengan isian remahan kacang tanah dan gula.
Biasanya semangkuk wedang ronde terdapat tiga warna ronde yang berbeda-beda.
Wedang Ronde di Jalan Bogor-Sukabumi, dekat Rancamaya. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Ada merah, hijau, dan putih.
Ronde kemudian disiram dengan kuah jahe yang memiliki rasa pedas manis.
Tekstur ronde cukup padat sehingga bisa menjadi asupan bagi tubuh dan cukup mengenyangkan.
Ronde memiliki tekstur dan rasa seperti mochi tetapi tidak lengket.
Selain isian tersebut, biasanya juga ada wedang ronde yang disajikan dengan beragam bahan tambahan seperti agar-agar, kolang-kaling, dan roti tawar.
Kacang tanah sangrai juga ditaburakan di atasnya, sehingga menambah tekstur renyah dan rasa gurih.
• Eksis Sejak 1964, Wedang Ronde Jago di Salatiga Jadi Langganan Artis Ibu Kota
• 7 Jajanan Murah dan Enak di Yogyakarta, Coba Wedang Ronde Mbah Payem di Kawasan Kauman
• 8 Jajanan Murah dan Enak di Yogyakarta, dari Jenang Lempuyangan hingga Wedang Ronde Mbah Payem
• Kuliner Magelang – Jadi Langganan Bung Karno, Yuk Icip-icip Sate Pisang dan Wedang Ronde Miroso
• Kuliner Bogor - Minum Wedang Ronde di Puncak, Bola-Bola Isi Kacang Terasa Lembut
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Wedang Ronde, Minuman Tradisional dari China",