- Rano Karno membeberkan Yenny Rachman merusak pendapatan artis lainnya karena dia tergabung dalam Big Five, pelakon dengan honor tertinggi.
Rano Karno Sebut Honor Yenny Rachman Rusak Pendapatan Artis Lain
Rano Karno Sebut Honor Yenny Rachman Rusak Pendapatan Artis Lain
23/09/2020 15:20:00

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor senior Rano Karno dan Yenny Rachman mengenang perjuangannya dulu saat terjun ke dunia perfilman. Rano Karno membeberkan bahwa ternyata Yenny yang merusak pendapatan artis lainnya. Saat itu Yenny menjadi salah satu pemain film yang dibayar paling tinggi.
"Ngomong soal honor eranya Yenny Rachman dengan Roy Marten yang membuat honor pemain film Indonesia rusak. Dulu ada namanya Big Five. Buka kartu nih, dulu zaman dia honornya Rp 5 juta, enggak pernah ada bintang film honornya Rp 5 juta. Aku aja yang udah terkenal paling honor Rp 600-750 ribu," kata Rano Karno di kanal YouTube-nya yang diunggah pada Ahad, 20 September 2020.
Yang termasuk dalam Big Five, bintang film dengan bayaran tertinggi antara lain, Yenny Rachman, Roy Marten, Robby Sugara, Doris Callebaute, dan Yati Octavia. Namun Yenny mengungkapkan honor tersebut sebanding dengan kerja kerasnya sejak awal terjun ke dunia perfilman Indonesia. "Tapi proses perjalanan gue di film dari enggak dibayar, jadi figuran, gratis terus dibayar Rp 2.500 saat jadi figuran," kata Yenny.
Aktor pemeran Doel, Rano Karno menjawab pertanyaan saat mempromosikan film Si Doel The Movie 2 di Kantor Berita Antara, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019. Film ini dibintangi oleh Rano Karno, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedi, Mandra, Suti Karno, dan masih banyak lagi. ANTARA/Sigid Kurniawan
Meski banyak rintangan, Yenny tetap tidak menyerah dan terus menggali potensinya di dunia seni peran. Yenny menceritakan sejak remaja ia memang sudah menyukai akting sampai rela bolos sekolah dan dimarahi orang tuanya dan akhirnya menoreh prestasi dengan mendapatkan 3 Piala Citra.
"Mungkin garis tangan juga kali ya. Yang tadinya orang tua itu gak setuju gue mau dibotakin rambutnya, baju mau dibakar semuanya, akhirnya gak diajak ngomong juga sama orang tua bertahun-tahun. Terus begitu gue dapat Piala Citra, papi gue baru ngomong, 'Oh ternyata itu pilihan kamu, ya udah tanggung jawab'," kata Yenny.
Akhirnya ia bisa membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa akting adalah dunianya. Yenny berhasil mendapatkan dua Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik di film Kabut Sutra Ungu (1980) dan Gadis Marathon (1982). Selain itu Yenny juga meraih penghargaan Best Actress Asia Film Festival 1980 dalam film Kabut Sutra Ungu.
Yenny mulai beradu akting di usia 14 tahun dalam film Ita Si Anak Pungut karya Frank Rorimpandey tahun 1974. Sebelum itu, ia juga sempat menjadi figuran di beberapa film legendaris, seperti Jimat Benyamin tahun 1973. Ia juga sempat menekuni dunia model bersama Roy Marten dan Pangky Suwito.
Saat remaja Yenny Rachman suka sekali menghabiskan waktu mengunjungi tempat ice skating di kawasan Senayan. Di situ lah ia melihat proses syuting film karya sutradara Bay Isbahi yang dibintangi oleh Lenny Marlina dan akhirnya ditawari untuk ikut terlibat dalam film tersebut.
MARVELA