LOGO

Sport

Senyum Bahagia Bocah Panti Asuhan Harapan Kasih di Masa Pandemi

Senyum Bahagia Bocah Panti Asuhan Harapan Kasih di Masa Pandemi

20/10/2020 21:00:10
Saat masyarakat umum bertahan dengan keluarga mereka dari ancaman Covid-19, pengelola panti harus tetap menghidupi anak asuh
  • Saat masyarakat umum bertahan dengan keluarga mereka dari ancaman Covid-19, pengelola panti harus tetap menghidupi anak asuh

Liputan6.com, Semarang - Kehangatan penuh canda terpancar di sudut panti asuhan yang berada di antara Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo. Dinginnya udara pagi, menyambut bersama 37 anak dari balita hingga remaja, yang berasal dari Papua, Kalimantan hingga Jawa yang tinggal bersama di bawah atap Panti Asuhan Harapan Kasih, Ambarawa.

Semula, tatapan penuh tanda tanya tampak di wajah mereka yang tampak tegang karena bertemu tamu yang belum dikenal. Namun, setelah beberapa saat bertegur sapa, mereka dengan ramah menyapa dan sesekali melempar senyum.

Berbagai permainan dari menguji memori hingga mengenal negara Sakura, Jepang menjadi pencair suasana yang sebelumnya kaku. Canda dan hukuman kecil membuat anak penghuni panti asuhan yang berlatar belakang agama, suku maupun ras berbeda ini.

Itu hari, anak-anak kedatangan tamu dari jauh. Namanya, Kenichi Morita, Direktur PT Japantech Indojaya pengusaha asal Jepang. Ia mengajak anak-anak bermain.

“Di sini masih ada 37 anak yang bertahan. Ada yang beragama Katolik, Kristen dan Islam. Ada yang dari Papua, dan ada yang dari Jawa. Berbagai suku ada disini,” kata Deni Setiawan, pengelola Panti Asuhan Kasih Harapan, Ambarawa.

Menjaga anak panti asuhan di masa pendemi Covid-19, memberikan tantangan lebih. Saat masyarakat umum bertahan dengan keluarga mereka dari ancaman Covid-19, pengelola panti harus tetap menghidupi anak asuh.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Rela Berkeliling Kumpulkan Donasi di Masa Pandemi

Masa covid, mengharuskan anak binaan panti asuhan harapan kasih bertahan tidur dengan kasur kapas yang kempet. Kondisi kritis dialami sekitar 27 panti asuhan di Kabupaten Semarang. (Foto : Liputan6.com/Felek Wahyu)

“Di kondisi Covid, kami tidak berani menambah anak asuh. Jika sebelum Covid donatur banyak yang datang. Sekarang, donatur tidak berani datang. Juga imbas dari pembatasan untuk mengurangi penyebaran Covid. Jadi kami keliling dengan mobil," katanya.

Donasi juga bisa dikirim melalui nomor rekening BNI 2000200776 dan diberitahukan lewat WA 085640650632.

Di sudut barus depan, Wiliam, anak binaan asal Papua yang masih kelas tiga sekolah dasar, terus tersenyum kecil. Bocah yang pandai bernyanyi terus aktif saat pengelola meminta untuk menunjukkan kemampuan mereka bernyanyi.

“Di sini banyak teman ya. Kadang kangen sama mama di Papua,” kata Wiliam, sembari bercanda dengan bocah sesama penghuni panti.

Panti asuhan Kasih Harapan, Ambarawa, merupakan satu dari 27 panti asuhan yang dikelola pihak swasta di Kabupaten Semarang. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Terdapat 28 panti asuhan dimana satu di kelola oleh pemerintah.

“Awal berdiri tahun 2013. Kami ada di bantaran rel kereta api. Kemudian kena relokasi dan akhirnya harus kontrak di rumah orang. Anak ada yang sudah kuliah di UKSW. Tapi ada juga yang masih berusia tiga tahun,” kata Deni yang mengaku senang dikunjungi oleh Yayasan Yukata Peduli, yang menyumbangkan 16 tempat tidur untuk anak.

 


Kasur Donasi

Senyum anak asuh Panti Asuhan Harapan Kasih, Ambarawa, saat bercanda sembari menikmati kasur baru bantuan Yukata. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

“Ini baru 16, nanti yang besar ngalah ya. Biar dipakai adek adek yang kecil,” tambah Deni, disambut teriakan Wiliam dan bocah lain untuk memasukan kasur ke tempat tidur.

Kenichi Morita, Direktur PT Japantech Indojaya menjelaskan ia membawa tempat tidur produksi perusahaan yang dikelolanya untuk memberi kenyamanan bagi anak panti saat beritirahat. Dengan nyaman saat tidur, diharapkan saat bangun akan semangat belajar.

Amin, marketing PT Japantech Indojaya menjelaskan, bantuan tersebut bersumber dari corporate social responsibility (CSR), diberikan berupa tempat tidur ukuran satu orang.

“Selain di Ambarawa, kita juga memberikan bantuan serupa kepada sejumlah warga di Kabupaten Blora. Bantuan yang diberikan merupakan kasur tipe Bronze, jenis inoac matrress ukuran 90 x 200x 20 centimeter sehingga cukup untuk anak anak maupun dewasa,” ucapnya.


Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Berita selanjutnya