- Destinasi wisata Danau Sentarum Kapuas Hulu, pengawasan dan pengelolaannya di bawah Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun...
(baca juga:Geger, Temuan Mayat Tanpa Busana di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Bogor
Tiga Desa di Kapuas Hulu Sabet Gelar Proklim Utama 2020)
Selain menyimpan banyak surga kecil tersembunyi dan panorama alam memukau, danau air tawar yang salah satu andalan wisatanya Bukit Tekenang ini, ternyata juga banyak memiliki sejumlah fakta menarik lainnya yang tidak banyak orang mengetahui, di antaranya:
Danau Rawa Terluas di Asia Tenggara
Keunikan Danau Sentarum ini, di dalamnya ada gugusan pulau dan kompleks-kompleks danau: 20 danau besar kecil, 89.000 ha hutan rawa tergenang, dan 43.000 ha daratan. Danau ini sebentuk hamparan banjir yang dipengaruhi pasang surut volume air terluas di Asia Tenggara. Diperkirakan, tersimpan 16 triliun meter kubik air per tahun di kawasan ini.
Endemik Arwana Super Red
Di danau Sentarum, terdapat ikan Arwana merah (super red) merupakan ikan endemik. Bahkan ikan cantik yang harganya bisa menyamai 1 mobil Pajero ini, ditangkarkan dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat Danau Sentarum, di bawah binaan dan pengawasan penuh petugas TNBKDS.
Baca Juga:
Selain Arwana Merah, Danau Sentarum juga tempat habibat anggrek hitam (black orchid), buaya sinyulong, bekantan, beruang madu, serta persinggahan burung migran. “Kawasan hutan rawa tergenang yang terdapat di Danau Sentarum serta sungai-sungai besar dan kecil ini merupakan salah satu kebanggaan Indonesia. Hutan semacam ini sangat langka di dunia,” kata Kabid Wilayah 3 TNBKDS Gunawan Budi.
Dikelilingi Perkampungan Adat Dayak
Isu pengelolaan kawasan perbatasan membuat TNBKDS menjadi target kebijakan Pemerintah Indonesia untuk pembangunan sarana dan prasarana. Ada 12 desa baik di dalam dan sekitar kawasan TNDS, yang keseluruhan penduduknya selama ini hidup harmonis dan secara arif menjaga kawasan.
Di 12 desa itu beberapa subetnis Dayak mendiami Danau Sentarum. Dayak Iban dan Dayak Tamambaloh di bagian barat kawasan; Dayak Taman, Dayak Kantuí, Dayak Kayan, Dayak Bukat di bagian tengah; dan Dayak Punan Hovongan di bagian timur kawasan.
Kelompok masyarakat adat (Dayak) ini rata-rata masih menghuni rumah Betang (panjang), yang panjangnya lebih dari seratus meter. Terbuat dari kayu padat berkualitas tinggi, rumah rumah panjang itu dihuni puluhan keluarga dan menjadi pusat kehidupan serta aktivitas masyarakat Dayak.